Senin, 01 April 2019

Intensity of Eye Contact (Komunikasi Produktif)



Assalamualaikum....masih tetap semangat kan bunda sayang.... ? hari ini senja hari nih nyapanya... sudah pada selesaiin tugas domestik kah? yuk, sambil santai santai kita bahas lagi mengenai komunikasi produktif. review dlu yaa...  Kemaren kita ngobrolin  soal kiss pada komunikasi dengan anak (bisa baca di Keep it Short and Simpel), metode clear n Clarify pada pasangan, serta kaidah 7-38-55 yang bisa diterapkan pada pasangan maupun pada anak (buat yang kepo, bisa baca pada postingan sebelumnya ya bund....)
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih dalam mengenai intensity of eye contact, salah satu metode komunikasi produktif yang tidak kalah penting dan masih bertalian erat dengan metode yang kemarin kita bahas, terutama dalam kaidah 7-38-55. Kontak mata ini berkaitan erat dengan bahasa tubuh yang menunjang 55% dalam komunikasi.

Nah, kalau orang bilang mata adalah jendela hati.... yuhuuu itu bener banget, kok bisa sih? di sini ada beberapa alasan setidaknya mengapa mata bisa dikatakan sebagai jendela hati. Yuuuk kita kupas satu per satu yaaa....

Trust
Kontak mata berperan besar dalam membangun rasa kepercayaan. Dengan menatap mata lawan bicara kita, misalkan pasangan kita, ia akan merasa lebih nyaman dan terbuka dalam berkomunikasi. Anggap saja kita berkata, “hei, kamu bisa percaya kok ama aku!"

Respect
Dalam beberapa kultur dan budaya, kontak mata adalah cara untuk mendapatkan respect dari seseorang. Seperti berbincang pada bos, pada orang tua, atau sesama teman. Kontak mata membuktikan bahwa kita menganggap orang itu penting.Begitu pua dengan pasangan kita atau anak anak kita, jika kita berbicara dengan mereka tanpa bertatapan mata dengan mereka, maka dapat dibayangkan bagaimana perasaan kita, seperti ada yang kurang bukan? atau seras tidak dihargai? hihi...lebay deh ya....

Menunjukkan ketertarikan
Untuk mengetahui apakah seseorang menyukai atau tertarik untuk berbicara dengan kita, bisa dilihat dari kontak mata saat berbicara. Bila mereka cenderung melihat ke arah lain, tandanya mereka sedang tidak tertarik. Tetapi, bila mereka menatap mata kita, berarti mereka tertarik dengan topik pembicaraannya.

Emotion/ Ekspresi
Kita dapat menebak emosi seseorang dari tatapan mata saja. Sedih, senang, atau marah, semuanya bisa dibaca dari mata. Maka, ketika kita menghargai seseorang di tengah berbincang, ia pun akan merasakan hal yang sama pada kit. Tanpa berkata “terima kasih”, kita dapat memberikan apresiasi yang tulus.hanya dengan tatapan mata, ga percaya? silakan deh dicoba. saya sudah mencoba hehe

Good Listener
Ugh, menyebalkan bukan jika kita sedang bercerita, dan lawan bicara malah memainkan handphone dan membalas chat orang lain. bisa ngamuk kali ya kalo itu terjadi pada pasangan kita. 9tapi malah biasanya ditinggal main game, tul nggak?) 
Dengan memberikan kontak mata, hal ini tidak akan terjadi. Justru, ia akan menganggap kita sebagai pendengar yang baik karena kita fokus pada tiap perkataannya. Mendengarkan seseorang tidak menggunakan telinga saja lho, dear.

Building Friendship
Setelah mendapatkan kepercayaan dan respect dari sang lawan bicara, tentu akan ada sebuah pertemanan yang terjalin. Kontak mata menunjukan apakah kita seseorang yang friendly, warm, canggung, atau sombong. Dengan membiarkan mata kita bertemu dengan orang di seberang, artinya kita membuka diri. 

Menjaga Feed Back
Komunikasi yang efektif akan menghasilkan umpan balik yang baik pula. Kontak mata berperan penting dalam komunikasi tatap muka. Kontak mata memiliki berbagai macam fungsi, salah satunya menjaga umpan balik. Ketika seseorang berbicara dengan orang lain kontak mata menjadi bermakna bahwa orang yang berbicara memilik rasa keseriusan untuk mendapatkan umpan balik dari pendengarnya, sehingga komunikasi tetap berjalan dan umpan balik tetap terjaga keutuhannya. (Baca juga.

Dari uraian di atas kita jadi tahu betapa pentingnya kontak mata dalam menjaga komunikasi kita baik dengan anak maupun dengan pasangan.
Selama tantangan 10 hari ini saya mengikutsertakan indikator ini dalam membangun komunikasi produktif baik kepada pasangan maupun kepada anak. 

  • Kepada pasangan, Sebenarnya untuk komunikasi dengan pasangan sudah menjadi hal yang lumrah untuk bertatap mata, terutama karena dengan tatap mata ini kita akan memiliki trust, perasaan dimengerti, dihargai dan seterusnya kepada pasangan. Namun pernah gak sih bundsay, terkadang kita tanpa sadar bicara sambil lalu dengan pasangan. Misalnya nih


    • pas saya di dapur, sibuk nyiapin sarapan, trus tetiba suami nyletuk
"yang, tahu nggak kemaren aku naroh kanebo dimana? biasanya sih begitu pagi pagi, ribut cari kanebo buat ngelap motor/mobil....hahha, sementara sy dalam hati jengkel juga, yang nyimpan siapa trus nanyanya ke siapa... hahaha)., 
sayanya yang lagi asik bikin sarapan atau lagi ribet sama sofia paling sambil lalu aja jawab, " kayaknya di rak sepatu paling bawah"
beberapa saat suami nanya lagi "iya, biasanya kan ya, tapi ini nggak ada kok", nah lho....
baru akhirnya saya angkat muka
"masak sih....? (sambil menatap gak percaya, entah kenapa natap muka suami keinget langsung klo sofia mainin kanebo itu kemaren sore"
" oh iya, dimainin sama sofia, kayaknya tatruh ember di bawah keran air depan deh!"

    •  misalkan lagi saya dan pasangan mau ngobrolin hal yang penting, saya biasanya lebih menekankan poin "penting" ini dengan menatap tajam, setelah pembukaan panggilan "yang...yang..." (terus natap tajam, setajam pisau silet, kwkwkw), trus baru ngomong, "buat lahiran si utun nanti, kita kayaknya masih butuh persiapan ini itu bla bla bla...." nah suami yang tadinya asyik youtuban atau main hape biasanya langsung balik natap, trus nanggapin serius...'iya, bla bla bla....

Akhirnya saya paham juga poin nya kelo menatap mata pasangan itu kita akan merasa lebih paham, respect, pengertian dan fokus juga akan apa yang kita bicarakan dengan pasangan.

  •   Kepada Anak, melakukan kontak mata saat bicara pada anak, bahkan sejak bayi sudah selalu saya lakukan. Selain untuhk mempererat bounding, kontak mata membuat komunikasi saya lebih bisa di terima oleh sofia. Mungkin karena Sofia belom memberikan feedback berupa kata kata yang sedemikian jelas nya, maka sagat penting membuat komunikasi kami nyambung dengan bahasa non verbal. Hanya saja, sekarang ini agak susah saya lakukan, kenapa? karena si cantik, putri saya ini sekarang sedang hobi bergerak, aktifitasnya yang super duper high, duduk dan diam sebetar saja tidak bisa aak membuat saya sulit berbicara dengan menatap matanya. hanya saat saat tertentu saja saat dia menatap saya duluan sambil (biasanya) menunjuk sesuatu saya bisa bicara dengan menatap matanya. 
Bagaimana nih dengan bunda sayang disini? tetep semangat yuuuk bangun komunikasi dengan pasangan dan si kecil....
 
 Sumber referensi:
Author2017.7 Fungsi Kontak mata Dalam Komunikasi Non Verbal. https://pakarkomunikasi.com/fungsi-kontak-mata-dalam-komunikasi-non-verbal
 Materi Kuliah Bunda sayang. 2019. Komunikasi Produktif. Institut Ibu profesional

#Hari5
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#Komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional


Tidak ada komentar:

Posting Komentar