Selasa, 30 April 2019

Aku Bisa Minum dengan Gelas

Selasa, April 30, 2019 0 Comments


Assalamualaikum,,,
Apa kabar bunda sayang...
Hari ini Mia mau bercerita tentang Sofia minum sendiri. Minum sendiri di sini ditekankan memakai gelas ya bund, sebenarnya Sofia minum pakai gelas sudah lama sekali sejak usia 8 bulan pas nenen lagi bermasalah, Sofia minum ASI pakai gelas. Jadi emang sama Mia ga di latih pakai dot ya, cuman pas waktu itu Sofia lebih banyak minum pakai sedotan, dari pada langsung minum pakai gelas.
Nah, sampai sekarang masih PeeR banget buat Mia agar Sofia minumnya nggak tumpah tumpah, jadi kalo Sofia minum dari gelas itu biasanya bajunya ikut basah semua... dan bayangin deh kalo pas minum trus air nya tumpah dilantai, lantainya jadi licin dan dia bisa jatuh kan bunda.... jadi khawatir.
Hehe...Sofia di usia 18 bulan juga udah bisa ambil minum sendiri di dispenser, nah ini yang bikin Mia khawatir kenapa? Karena Sofia kalo ambil minum di despenser harus naik kursi dulu, makannya bikin ngilu kalo pas Mia ga awasin Sofia. Tahu tahu aja dia udah nangkring di kursi. Hohoho...
Sebelum, kita cerita lagi soal Sofia yang hari ini topiknya adalah belajar minum sendiri. Sebenarnya topik ini masih berhubungan dengan latihan kemandirian kemarin, sepaket dengan makan sendiri.... tapi dari kemaren Mia ga fotoin Sofia saat minum sendiri, jadi hari ini dan besuk kita fokus ke Sofia minum sendiri dan hari ke -8 nantinya kita akan move on ke latihan kemandirian yang lain. Yaitu pakai celana, kaus kai dan sepatu sendiri. Hmmm... kalau baju belom bisa ya,,, kecuali bajunya lansung gitu model daster, Sofia belom mahir ngancingin.... eeh kalo main resleting sih bisa ya,,, cuman dia blom punya baju yang pake resleting...hehe

Okaay...kita belajar dan intip sedikit mengenai anak anak minum ya...
Kapan sih kita mulai mengajari anak anak minum dari gelas, dan apa untung ruginya kalau anak anak minum pakai botol?
Menurut para pakar, bayi bisa mulai diajarkan untuk minum dari gelas ketika menginjak usia 6 bulan. Tentunya ia tidak langsung minum dari gelas seperti milik orang dewasa melainkan menggunakan gelas dot balita atau sippy cup. Pilih sippy cup yang memiliki ujung fleksibel dan lembut sehingga lebih nyaman bagi bayi.
Ketika bayi berusia 9 bulan, bunda bisa melatihnya menggunakan sippy cup yang memiliki sedotan. Pertama kali mungkin sulit dan bayi terkesan tidak suka, tapi jangan khawatr bunda...dan jangan di paksa bunda bisa mencoba sedikit demi sedikit menggunakan susu atau minuman favoritnya ya.... dengan begitu bayi akan tertarik dan suka minum dengan sedotan. 
contoh  sippy cup


Apabila bayi sudah mulai lancar minum dengan menggunakan sedotan, maka bunda bisa mulai melatihnya untuk minum dari gelas. Sama halnya dengan melatih minum dari media lainnya, bayi mungkin akan belepotan dan kesulitan minum dari gelas. Bahkan mungkin ia akan melempar botol minum tersebut. Untuk itu, pilih gelas plastik untuk bahan latihan minum dari bayi.
Sofiapun demikian, saya menyediakan gelas plastik berwarna warni agar dia bisa memilih sendiri gelasnya dan apabila gelas jatuh atau dilempar tidak pecah dan tidak berbahaya buat dia.
Melatih anak untuk minum dari gelas membutuhkan koordinasi antara tangan dan mulut yang baik. Karena itu perhatikan juga kesiapan bayi untuk beralih media minum.
Melatih anak untuk minum dari gelas juga baik untuk melatih bayi yang dirasa sudah terlalu lama minum susu menggunakan dot. Minum dari dot terlalu lama selain dapat memicu kerusakan gigi juga dapat mengubah susunan gigi bayi. Untuk itu, bunda bisa melatih bayi minum dari gelas sejak si kecil berusia kurang dari dua tahun.
Yang sering kali membuat anak malas adalah karena dengan botol dia bisa minum sambil tiduran sementara dengan gelas lain dia harus minum sambil duduk. Jadi supaya dia mau, tentu saja pada saat peralihan ini, Bunda perlu dengan sabar menemaninya. Mengingatkan dia dengan halus untuk duduk, misalnya dengan memberi contoh dan memberi semangat.

Selama masa transisi mengajari anak dari minum botol atau dari nenen ke gelas, bunda harus  Bersiap untuk cucian baju kotor yang lebih menumpuk tinggi dan lebih sering membersihkan lantai. Susu atau jus bisa jadi akan tercecer di mana-mana, dan Si Kecil membutuhkan waktu lebih lama untuk menghabiskan minumannya karena perhatiannya akan lebih mudah terpecah untuk hal lain.
Namun jika Anda terus mengarahkan bayi minum dari gelas, dan tetap bersabar meski lantai rumah sering terasa lengket akibat tumpahan minuman, lambat laun Si Kecil akan terbiasa meminum susu dari gelas dengan sekali teguk.

Lalu bagaimana dengan si kecil yang sudah terbiasa minum menggunakan dot? Lakukan Perpisahan secara bertahap
Bila Si Kecil sudah terbiasa minum dengan botol (dot), kita tidak bisa secara mendadak mengenyahkan botol dan dot dari kehidupan Si Kecil. Batasilah kemunculannya pada saat yang spesifik, misalnya pada saat ia bangun di tengah malam untuk minum.
Selalu isi gelas bercucuk kesayangannya dengan minuman yang ia sukai, misalnya jus atau air putih, untuk menimbulkan ketertarikan bayi pada gelasnya. Kunci yang paling penting adalah Lakukan dengan konsisten setiap hari, apapun reaksi Si Kecil.
Jika minatnya untuk menggunakan gelas sudah tumbuh, inilah saat yang tepat bagi bunda untuk mengajak bayi mengucapkan selamat tinggal pada dot atau nenen ya bundsay....

Nah kita kembali ya... kelatihan Sofia minum menggunakan gelas.
Jadi seperti biasa setiap mau minum air putih, dia akan lari ke dapur mengambil gelas di meja dan langsung naik kursi, terus mengambil air di despenser dan mulai minum.
“pelan pelan” kata saya,sambil berusaha untuk tidak pegang kendali alias memegang gelasnya
Tapi eh tapi entah dia memang sudah berusaha pelan atau memang minumnya segitu ya... akhirnya airnya pun tumpah ke bajunya...
Okaay, sya hanya mberusaha menenagkan diri, dan siap siap mengganti baju dia
“sudah?”
 Tanya saya dan mengawasi sofia turun dari kursi...
Sebelum dia lari saya mencoba memintanya melepas baju...
“ayuuk ganti dulu, bajunya basah....”
Diapun melepas baju, karena ini bajunya tak berkancing jadi dia bisa langsung angkat bajunya ke atas, dan masih meminta bantuan saya saat melepas melalui lehernya.

Yaaay...begitulah bunsay, saya harus melatih diri agar sabar, konsisten, dan sabar dan konsisten.... hihi... selama persediaan baju masih banyak its okay....

Salam semangat bunsay....

#hari6
#tantangan10hari
#gamelevel2
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Dafar Referensi:
Author. NN. Melatih anak minumdari gelas. https://doktersehat.com/melatih-anak-minum-dari-gelas/
Komunitas Ibu Profesional. 2017. Seri Ibu profesional -12 Ilmu Dasar mendidik Anak. Surakarta: Gaza Media
Materi Kuliah Bunda Sayang. Melatih Kemandirian Anak. Kelas Bunda Sayang Batch #5. Institut Ibu Profesional

Senin, 29 April 2019

Membuat Saat Makan Menjadi Waktu yang Menyenangkan bagi Anak

Senin, April 29, 2019 0 Comments





“Sofia... mau makan sekarang atau nanti?”,
sejak belajar komunikasi produktif saya  mencoba selalu memberi pilihan pad Sofia, termasuk waktu makan
“na...main” okay dia masih mau main
Tapi ini udah terlalu siang buat sarapan, kami tadi berkeliling blok dulu sekalian jalan jalan pagi juga buat adik baby, jadilah pulang pulang sudah agak siangan.
Saya kemudian membiarkan main sejenak, lalu menyiapkan makananya di mangkuk kecil kesukaan dia, kemudian mengambilkan high chairnya dan membawanya ke ruang tengah, dimana dia biasa main di situ.
“Sofia mau makan disini?” tanya saya
Dia menoleh dan mengangguk angguk
“ya ya ya”
“ okay....” kata saya
Eeeh.... ternyata dia tetiba lari ke belakang, kenapa ya...
Saya hanya mengawasi saja mungkin dia mau mengambil sesuatu
Ternyata benar dia mengambil sedok dinosaurus, hadiah dari beli koko crunch beberapa waktu lalu. Saya lalu meletakkan pmangkuk Sofia di high chair, tapi dia menolak makan di high chirnya dan dia mengambil mengkoknya, sambil duduk di matras dia makan....nyam nyam nyam
“hmmm....” saya hanya membatin, ini matras pasti ya bakalan kotor semua.... hehe, tapi biarlah, apalagi dia biasanya makannya masih pakai dua tangan, jadi tangan kanan pegang sendok, tangan kiri pun ikutan masuk ke mulut....sehingga makanan pun tambah berceceran ke mana-mana....hahahaha

Okaay... sabaar, bisikku dalam hati, namanya juga masih belajar kan?
Saya lupa harusnya saya tadi antisipasi pakai koran di bawahnya, ah tapi beberapa hari ini selalu gagal,,, sepertinya Sofia berpikiran dia tidak suka makan beralaskan koran atau perlak, mungkin dia merasa tidak nyaman kalo mengotori koran atau perlak,,,, 

hmmm..... ya sudahlah, toh beberapa hari ini dia mulai makan dengan baik, apa gegara ikutan challenge ya.... soalnya pas lagi ada challenge ini dia tidak terllau membuat makanannya berantakan. Hihi...


Bunda sekalian, hari ini saya mencoba menerapkan suasana yang menyenangkan buat anak saat mereka makan. Jadi karena dua hari kemaren Sofia hampir saja mogok makan, maka Mia pun mencoba mencari literasi mengenai gimana sih cara membuat waktu makan itu jadi menyenangkan?

Dilansir dari essentialbaby.com, (Tim Essential Baby) meminta para ibu menceritakan pengalaman apa saja usaha yang telah mereka lakukan untuk menciptakan suasana waktu makan anak menjadi lebih menyenangkan, termasuk ritual keluarga.

1. Makan bersama sekeluarga
Bisa berkumpul bersama keluarga di meja makan, membicarakan banyak hal menyenangkan adalah hal yang sangat menyenankan bukan? Hal ini juga penting bagi anak agar lebih akrab dengan semua anggota keluarganya.

2. Beri tatakan makanan yang bergambar lucu
Anak-anak lagi senang melihat gambar-gambar lucu, seperti hewan, atau kartun favoritnya. Dengan memberinya tatakan sesuai yang dia suka, otomatis makannya akan menjadi lebih lahap.
Tetapi ini berbeda beda ya Mom, Sofia agak kurang suka dengan ini...saya hanya berfikir mungkin usia Sofia yang masih suka bereksplorasi atau karena dia adalah anak kinestetik sehingga dia tidak terlalu peduli dengan tatakan mejanya...hehehe

3. Pilih satu set perlengkapan makan yang menarik
Nah, biasanya setiap anak akan memiliki mainan yang jadi favorit mereka. Demikian juga dengan peralatan makan, anak juga akan menyukai peralatan makan yang lucu dan unik, bunda dan mommy bisa mengajak anak saat membeli peralatan makan buat mereka dan biarkan mereka memilih sesuai dengan keinginan mereka.

4. Belikan gelas khusus
Sama seperti di atas, gelas pun bisa menjadi pilihan agar anak suka minum sendiri. Biasanya Sofia menyukai gelas dengan warna tertentu, dan kami menyediakan beberapa gelas plastik kecil berwarna warni, dan ketika minum, dia bisa mengambil gelasnya sendiri

5. Pakai sendok karet untuk anak yang sedang tumbuh gigi
Anak yang sedang mengalami tumbuh gigi tidak akan merasa nyaman dengan mulutnya. Dia akan cenderung malas makan karena kesakitan. Sebaiknya gunakan sendok karet agar anak lebih nyaman.

6. Cuci tangan sebelum makan
Hidup bersih dan sehat harus mulai diajarkan sejak kecil ya bunda sayang.... kebiasaan mencuci tangan juga bisa menjadi pertanda bagi anak bahwa ini adalah saat makan.

7. Mulai dengan meminta berdoa
Sama dengan mencuci tangan, anak anak bisa mulai diajarkan kebiasaan untuk berdoa sebelum makan. Hal ini selain mengenalkan dan menanamkan tauhid kepada anak, juga membangun kebiasaan yang positif pada anak. Saat makan juga merupakan saat yang tepat untuk mengajarkan anak anak tentang fitrah keimanan mereka.
8. Manfaatkan mainan anak
Dengan memanfaatkan mainan kesukaan, anak akan merasa bahwa waktu makan sama seperti bermain. Sehingga, saat dipanggil makan anak segera datang tanpa disuruh. nya

Nah, deminian bunda beberapa tips yang bisa dipakai untuk membuat waktu makan anak menjadi menyenangkan
Okaay...semoga sukses selalu yaaa.....
Salam ibu profesional!

#hari5
#tantangan10hari
#gamelevel2
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Dafar Referensi:
Komunitas Ibu Profesional. 2017. Seri Ibu profesional -12 Ilmu Dasar mendidik Anak. Surakarta: Gaza Media
Materi Kuliah Bunda Sayang. Melatih Kemandirian Anak. Kelas Bunda Sayang Batch #5. Institut Ibu Profesional
Quenda, Avrizella. 2017. 10 Inspirasi agar waktu makan anak menjadi lebih menyenangkan. https://nakita.grid.id/read/0210224/10-inspirasi-agar-waktu-makan-anak-menjadi-lebih-menyenangkan?page=all
 



Minggu, 28 April 2019

Aku Gak Mau Makan... (GTM)

Minggu, April 28, 2019 0 Comments




Halo bunda.. 

  • Dilema saya siang ini masih tetap sama yay.... seperti kemarin si teteh ternyata lagi ngambek susah banget ya makannya... dudududu
kalau udah gini mia kepingin nyuapin saja, beres!!! hehehe
tapi eh tapi nya kan kita ceritanya lagi latihan kemandirian, jadi tahan dulu yaaak...
Nah, kira kira mengapa yak, ini anak menolak makan?
Mari kita cari tahu....

Sarah Remmer, ahli nutrisi anak-anak dan keluarga dari Kanada menyebutkan  setidaknya ada 10 alasan mengapa anak-anak tidak mau makan.

Merasa Tertekan
“Balita dan anak-anak kecil sangat mudah merasakan tekanan,” ujar Sarah. Beberapa hal yang membuat mereka tertekan adalah kita sebagai prangtua terlalu fokus pada makanan apa yang ia pilih dan berapa banyak makannya, mengawasi setiap gerakannya, terus menyodor-nyodorkan piring lebih dekat dengannya, selalu mengarahkan tangganya untuk menyendok, terlalu banyak bicara, atau bahkan mencoba untuk menyuapinya selagi ia berusaha menyendok sendiri.

Bukan Pilihannya
Seringkali anak-anak menolak makan karena menu tersebut bukanlah pilihannya.
Orang tua memang bertanggung jawab dan memiliki kontrol untuk mengatur makanan apa yang harus dimakan anak. Namun, anak-anak juga punya keinginan untuk menentukan apa yang ingin ia makan. 

Bosan
Anak-anak juga bisa bosan. Seringnya kita sangat suka melihat anak makan lahap dengan menu tertentu, sampai pada akhirnya kita memberi makanan tersebut berulangkali. Namun yang terjadi malah si anak tidak mau makan ya bund. Kenapa? Karena anak bisa jadi bosan dnegan makanan tersebut. Sofia pun demikian terkadang ketika hari ini dia suka sekali makan sup cream jagung, besuknya dia tidak begitu antusias makan dengan menu yang sama, jadi saya selalu berusaha menyajikan menu yang berbeda tiap harinya. Kadang dia suka sayur, besuknya dia suka keringan saja, akhirnya sebagai alteratif saya gantikan dengan buah

Tidak Lapar
Menurut Sarah, selera balita sulit diprediksi dan memang tidak selalu menentu. “Setelah dua tahun, pertumbuhannya melambat dan stabil, yang berarti berpengaruh pada pola makannya,” ungkapnya. Terkadang kita sangat ketakutan bahwa anak anak kita kelaparan, karena itu kita akan terus berusaha memberinya makan, namun seringkali yang terjadi anak malah menolak makanan tersebut. Kenapa? Karena anak merasa tidak lapar ya bun. Ingat pepatah “jangan khawatir anak kelaparan, dia akan meminta makan jika dia lapar” dan ini terbukti pada challenge saya hari sebelumnya.

Fokusnya Terganggu
Anak-anak tidak mau makan bisa jadi karena fokusnya terganggu karena acara TV, suara gadget, atau mereka ingin bermain., Dan ini juga saya alami kemarin kemarin ketika Sofia masih ingin bermain ia cenderung menolak untuk makan.

Porsi yang Terlalu Besar
Melihat porsi yang terlalu besar, si kecil bisa langsung menghindari makan. Ia takut merasa kewalahan dengan porsi makanan yang tidak sesuai kemampuan dan kebutuhannya. Karena itu akan lebih baik kita sediakan makanan satu porsi saja untuk setiap makan dan disesuaikan sesuai dengan kebiasaan dan kemampuan dia makan ya bun.

Terlalu Banyak Minum Susu
Susu mengandung banyak kalori yang membuat anak mudah merasa kenyang. Itu sebabnya saya biasakan setiap bangun tidur dia tidak langsung minum susu, karena kalau dia minum susu dia tidak mau makan nasi

Terlalu Banyak Camilan/ makanan Ringan
Jadwal camilan  yang tidak diatur akan membuat anak-anak merasa kenyang sebelum makan makanan utama.

Tidak Enak Badan
Saat tidak enak badan atau mengalami gejala sakit, seorang anak menjadi malas makan. Mungkin bunda juga akan mengalami hal ini saat si kecil tumbuh gigi, atau sedang flu. Nah, Sofia yang paling sering mengalami radang dia bukan hanya menolak makanan kadang juga menolak minum

Kelelahan
Salah satu alasan lain anak-anak tidak mau makan adalah mereka sedang lelah atau mengantuk.

Nah... dari penjabaran di atas maka mia pun mulai menganalisis kenapa ya si teteh enggan makan hari ini. Maka terjadilah percakapan yang mia usahakan se produktif mungkin,,, hehehe. Hari ini makan siang jam 11.30
“teteh, ga mau makan, apa masih kenyang?” tadi dia minum susu jam 10.30, terakhir nyamil jam 09.30
Sofia diam, sambil mengaduk ngaduk mainanya di tempatnya
“teteh mau main dulu?”
Mengangguk tak semangat
“okay ini makanan mia simpan dulu ya”
Tidak menjawab
Akhirya mia menyimpan makanan dan membiarkan Sofia sibuk dengan mainannya
“Teteh, Mia mau nenen in adek ya...”
“dedek....” kata sofia, yang berarti dia setuju
Okaay akhirnya saya pun beranjak memberi asi si kecil, sambil sesekali mengawasi Sofia yang main di ruang depan, tepat di depan kamar
Beberapa waktu berlalu sekitar 10 menit saya mulai mengantuk, ini penyakit emak emak yang lagi nyusuin bayi ya...hehehe
Tapi kok lama lama jadi sepi.... setelah 15-20 menitan saya nenen in adik bayi, saya mencoba mengelongok ke depan...oooh... si teteh tidur rupanya dia ngantuk, padahal belom makan siang
Okaylah.... mungkin dia memang sedang mengantuk dan lagi gak mood buat makan siang
Akhirnya saya pindahin si teteh bobo di sebelah adiknya
YES! Kanak kanak udah bobok tinggal nungguin suami, hari ini weekend karena ga enak badan suami periksa ke rumah sakit sendirian. Alhamdulillah hasil lab sudah keluar dan hasilnya semua normal. Mungkin karena kecapaian saja.
Dan akhirnya si teteh bangun setelah bobok kurang lebih satu jam.
Agak merenyeng, apa ya,,, merengek, biasanya dia minum susu setelah bangun tidur namun karena siang ini belom makan, akhirnya saya cuman kasih air putih sedikit
Dan saya tawarin makan lagi
“hari ini menunya sayur jagung, seger lhooo...” ucap saya
Dan akhirnya diapun mau makan...
Nyam nyam.... asyiik yaa...



Memang butuh ekstra sabar dalam mendampingi anak makan, dramanya banyak,,, hehehe,,, tapi kala ga sabar bisa bisa ya nggak lulus nantinya...wkwkkw

#hari4
#tantangan10hari
#gamelevel2
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Dafar Referensi:
Komunitas Ibu Profesional. 2017. Seri Ibu profesional -12 Ilmu Dasar mendidik Anak. Surakarta: Gaza Media
Lala, Latifa. 2018. 10 Alasan Balita Tidak Mau Makan. https://www.parenting.co.id/balita/10-alasan-balita-tidak-mau-makan
Materi Kuliah Bunda Sayang. Melatih Kemandirian Anak. Kelas Bunda Sayang Batch #5. Institut Ibu Profesional