"Sayang, jangan lari lari
dong...."
Hmmm.... siapa yang sering mengatakan
ini pada anak saat melihat mereka muter muter, berlarian tidak mau berhenti.
Cuuuung....sama, saya juga iya! apalagi kalo udah lost control ya....
si kakak tidak mau berhenti terus saja berlari lari akhirnya beruntut kata kata
jangan bla bla bla.... nanti jatuh, awas nanti....daaan seterunya.
Kalau diperhatikan ada banyak sekali
komunikasi tidak produktif yang terjadi disini
yang pertama: menggunakan kata jangan,
yang kedua terlalu banyak kalimat
majemuk, dan hilang sudah kaidah KISS (keep it simple and short) yang sudah
kita pernah bahas sebelumnya
Baiklaaah...bundsay, siang ini kita
akan kupas mengupas kembali mengenai komunikasi produktif dengan anak
(fokusnya), namun ini juga bisa di terapkan kepada pasangan kita dan juga orang
lain (bisa kepada teman, orangtua dan sebagainya). Daaan fokus utama kali ini
mengenai pembahasan komunikasi produktif dalah Membangun FRAME KALIMAT POSITIF.
Udah kebayang kan? bagaimana kita membangun frame kalimat positif ini?
Yup ada beberapa hal yang akan kita
bahas bunda sayang mengenai membangun frame kalimat positif ini
yang pertama : Mengatakan apa yang
kita inginkan bukan apa yang tidak kita inginkan
dan yang kedua: mengganti kata TIDAK
BISA menjadi BISA
Untuk Pembahasan yang pertama,
mengatakan apa yangkita inginkan bukan apa yang tidak kita inginkan. Masa kanak
kanak adalah masa dimana rasa ingin tahu anak melambung tinggi, mereka sering
melakukan berbagai kegiatan yang terkadang menurut kita "agak
berbahaya" sehingga tanpa sadar kita sering mengucapkan jangan ini jangan
begitu nanti begini dan nanti begitu kepada anak. Kata
‘jangan’ akhirnya menjadi kata yang paling sering dikeluarkan oleh orang
tua.
Dra. A. Ratih. Andjayani Ibrahim,
MM., Psikolog, menyarankan orang tua untuk menghindari kalimat negatif yang
mengandung kata ‘jangan’ pada anak. Menurutnya, penggunaan kata ‘jangan’
justru akan berakibat buruk bagi pertumbuhannya. Hal ini karena dalam
penggunaan kata jangan selalu diikuti dengan kata lain yang justru membuat
ambigu dari penggunaan kata itu sendiri.
Misalkan: jangan duduk, jangan
berlarian, dalam rekaman otak anak terutama yang masih berusia di bawah dua
tahun seperti Sofia maka akan terjadi selisih penerimaan informasi dalam otak.
ketika kita mengucapkan kata "jangan duduk", maka kata duduk yang kan
melintas di otaknya, demikian seterusnya.
Mungkin
penggunaan kata jangan ini memang efektif ketika orang tua kita dahulu mengasuh
kita dan mencoba membatasi ruang gerak kita, Namun, perkembangan dari
lingkungan anak sekarang sudah berbeda. Tanpa dibatasi, ruang gerak anak sudah
sangat terbatas. Oleh karena itu, orang tua saat ini harusnya lebih bisa
menyesuaikan ajaran, sehingga pesan yang ingin disampaikan pun tetap dapat
diterima dengan baik oleh anak. Selain itu Ayah Edy, dia mengatakan pada buku
"Ayah Edy Menjawab hal. 30",
"...gunakan
kata-kata preventif, seperti hati-hati, berhenti, diam di tempat, atau stop.
Itu sebabnya kita sebaiknya tidak menggunakan kata "jangan"
karena alam bawah sadar manusia tidak merespons dengan cepat kata
"jangan"..."
Disini lantas terjadi perdebatan
panjang, apakah penggunaan kata jangan dilarang? dan menjadi kontroversial...
hehe
Mari kita lihat fakta akan kata kontroversial ‘jangan’ ini dalam
al-quran.
Ada 6.236 ayat dalam alquran. Dan kata ‘jangan’ tersebar di 368 ayat, Itu berarti ada sekitar 5.868 ayat yang TIDAK memiliki kata jangan. Untuk itu, berarti…kata ‘jangan’ bahkan tidak sampai 6% dalam ayat-ayat alquran
Ada 6.236 ayat dalam alquran. Dan kata ‘jangan’ tersebar di 368 ayat, Itu berarti ada sekitar 5.868 ayat yang TIDAK memiliki kata jangan. Untuk itu, berarti…kata ‘jangan’ bahkan tidak sampai 6% dalam ayat-ayat alquran
lalu apa di ayat-ayat sisanya?
·
dirikanlah shalat… bukan JANGAN tinggalkan shalat
·
tunaikalah zakat…bukan JANGAN lupa berzakat
·
rukuklah bersama orang-orang yg rukuk
·
ingatlah…..bukan JANGAN lupakan
·
penuhilah janji..bukan JANGAN ingkar janji
·
berimanlah..
·
makanlah makanan yg baik baik, dan seterusnya
Yang wajib jangan, HARUS tetap JANGAN.
·
Janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi, (2:11)
·
Janganlah kamu campur
adukkan yang hak dengan yang batil (2:60)
·
Janganlah kamu menyembah
selain Allah,(2: 83)
·
Janganlah kamu mati kecuali
dalam memeluk agama Islam (2:132)
·
Janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah setan (2:168)
·
dan 363 ayat ‘jangan’ lainnya.
Dan betul, dalam surat Luqman di sebutkan 7 kata jangan. Tapi
Luqman juga mengatakan pada anaknya: bersyukurlah (bukan Jangan kufur nikmat),
berbuat baiklah kepada kedua orang tua (bukan Jangan durhaka), dirikanlah
shalat (bukan Jangan lupa shalat), suruhlah manusia mengerjakan yg baik (bukan
Jangan mengajak dlm keburukan), bersabarlah terhadap apa yg menimpamu,
sederhanakanlah dalam berjalan, dan lunakkanlah suara.
Dengan meminimalisir kata jangan, anak akan tidak memukul teman
karena dalam quran dikatakan bahwa Allah menyukai orang yg berbuat baik
(2:195).
Dengan meminimalisir kata jangan, anak akan tidak sombong,
karena allah mengatakan “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah)
orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati” (25:63)
Nah,
demikian bundsay... Dalam praktik tantangan 10 hari kali ini, saya tetap
belajar meminimalisir kata jangan, sebagai upaya membentuk frame kalimat
positif kepada otak anak. Dan seperti di sebutkan di beberapa referensi di atas
kata "jangan" bukan berarti tidak diperlukan, tetapi ada saat saat
tertentu dimana penggunaan kata jangan ini harus dimininalisir.
Hal
ini juga bertujuan untuk menumbuhkan frame positif pada otak anak, misalkan
"Jangan
naik naik" diganti dengan kata "sofia duduk"
Atau
"Jangan
berlari " diganti "yuuk jalan saja"
Nah,
dalam kalimat kedua, selalu ada frame positif dan kosa kata yang lebih simpel
diterima oleh otak (Lebih fokus dan tidak ambigu)
Tentu
nya untuk hal hal tertentu, terutama dalam kaidah akhlaq dan ketauhidan saya
tetap setuju untuk menggunakan kata jangan
Baiklah
bunda...kita lanjutkan besuk lagi untuk part 2 mengenai membangun kalimat
positif....
Sumber
Referensi:
Author Sayangi Anak. 2014. Ini jawaban dari pelarangan kata
jangan dalam pengasuhan anak dalam AlQuran. http://sayangianak.com/ini-jawaban-dari-pelarangan-kata-jangan-dalam-pengasuhan-anak-dalam-al-quran/
Materi kuliah bunda sayang batch #5. 2019.Komunikasi Produktif. institut Ibu Profesional
#hari6
#kiliahbundasayang
#tantangan10hari
#gamelevel1
@institutibu.profesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar