"Gubrak....." terdengar suara
jatuh, diiringi suara tangisan pecah
"Hayooo.... Sofia lagi apa? Nah, kan
airnya tumpah? basah ya bajunya? klo kayak gini kakak bisa terpeleset juga....
makannya hati hati dong...."
makannya hati hati dong...."
Adakah yang pernah mengalami hal yang saya
alami di atas?
kemudian menerocos khas emak emak pula
seperti saya di atas?
nah, walaupun ini sudah hari ke-9 dalam
tantangan 10 hari komunikasi produktif, tapi pada kenyataannya masih sulit juga
untuk memanajemen diri ini melakukan komnikasi produktif dengan anak. dalam
percakapan di atas selain hilang sudah kaidah KISS (keep short and simple),
sudah pasti ngomongnya pake intonasi tinggi yaa (bukan lemah lembut bak ibu
peri) , dan yang lebih parah lagi kata kata yang berloncatan keluar dari mulut
saya lebih fokus pada masalah
yup! betul bukan???
yang pertama, kata airnya tumpah
(yaiya...sudah jelas ini permasalahan utamanya)
selanjutnya bajunya basah (efek dari air
yang tumpah, dan ini adalah msalah yang kedua)
Yang ketiga adalah: klo kayak gini kakak
bisa terpeleset juga (ini bayangan masalah yang belom terjadi tapi bisa
dan mungkin saja terjadi)
(makannya) hati hati dong...!;
nah ini mungkin adalah solusi yang
datangnya terlambat, hehee
belom selesai yaa.... ya belom selesai,,,
biasanya sambil ngelap lantai saya masih juga nerocos,
"kalo kayak gini kan mia capek,"
" tuh kan bajunya baru aja ganti trus
ganti lagi...."
daaan seterusnyaaa kalopun di terusin sih
bisa ajan, namun biasanya Si Comel udah buruan nerocos
dengan kata katanya yang babling, mungkin melakukan pembelaan diri, atau kalo
ga gitu dia langsung menangis..... uaaaaaaa
akhirnya buyar deh semuanya
lantai basah,
badan capek ngepel
anak kiciks nangis pula
haloooooo.....
Dalam kaidah komunikasi produktif (kepada
anak) ataupun kepada siapapun lawan bicara kita, sangat penting mengatur fokus
kita pada solusi bukan pada masalah. Namun tentu saja hal ini terbukti sulit ya
ibu ibu? apalagi kalau kondisi kita dalam puncak emosi,,,, duh duuuh rasanya pengen
senggol bacok.....
Jadi yang perlu kita lakukan salah satuya
adalah manajemen emosi kita dan satu lagi adalah manajemen fokus.
Kalau kita senantiasa fokus pada solusi ketika masalah datang, maka kita memberikan kesempatan pada otak kita (khususnya sisi kreatifitas) untuk bekerja dan mencari jalan keluarnya). Kalau ini sering dilakukan maka sama artinya kita melatih otak untuk kreatif dan inovatif.
Kalau kita senantiasa fokus pada solusi ketika masalah datang, maka kita memberikan kesempatan pada otak kita (khususnya sisi kreatifitas) untuk bekerja dan mencari jalan keluarnya). Kalau ini sering dilakukan maka sama artinya kita melatih otak untuk kreatif dan inovatif.
Sebaliknya, manakala kita fokus pada masalah yang ada, maka kita menutup
jalan otak kita untuk bisa berpikir dan berkembang. Ujung-ujungnya, hanya
mengeluh dan selalu merasa tidak pernah ada jalan keluar untuk masalah ini.
So, dari sini kita paham bahwasannya fokus sangat penting. Terkadang, krisis dan depresi bukan disebabkan oleh
masalah yang ada, melainkan disebabkan oleh krisis fokus/perhatian. Kita lebih
fokus pada masalah-masalah sepele dibanding pada masalah yang penting.
MIsalkan dalam kasus di atas nih, saya lebih mementingkan masalah baju basah, lantai basah, capek dan sebagainya sementara fokus solusi dari masalah utama yaitu bagaimana Sofia tidak jatuh saat mengambil minum malah terabaikan.
Fokus adalah salah satu kunci dalam melakukan Problem solving
MIsalkan dalam kasus di atas nih, saya lebih mementingkan masalah baju basah, lantai basah, capek dan sebagainya sementara fokus solusi dari masalah utama yaitu bagaimana Sofia tidak jatuh saat mengambil minum malah terabaikan.
Fokus adalah salah satu kunci dalam melakukan Problem solving
Fokus dapat
dikategorikan menjadi 3. Pertama, involuntary focus. Kedua, voluntary
focus. Ketiga mind wandering alias melamun.
Yuuk kita coba kupas satu satu ya bund...saya juga lagi belajar nih!
Hehehe....
Yuuk kita coba kupas satu satu ya bund...saya juga lagi belajar nih!
Hehehe....
1. Involuntary Focus
Ketika tiba-tiba terdengar suara yang mengejutkan, kita akan menengok
ke sumber suara secara langsung/ spontan . Atau, ketika tampak pemandangan
aneh, secara spontan kita akan memperhatikannya bukan? Mengapa demikian? Mengapa
suara dan pemandangan aneh itu menarik perhatian?
Semua itu disebabkan involuntary focus (fokus yang tidak
disengaja) kita bekerja. Sebagaimana namanya, involuntary focus bekerja
secara refleks alias tanpa disengaja. Munculnya stimulus (suara mengejutkan dan
pemandangan aneh, misalnya) membuat involuntary focus bereaksi.
Dan, wujud reaksinya yaitu menoleh ke sumber suara secara refleks.
Jadi, involuntary focus atau fokus yang tidak disengaja
adalah fokus yang terjadi berkat rangsangan luar, di mana munculnya fokus ini
tidak kita sengaja. Sebaliknya, fokus ini terjadi secara otomatis ketika
rangsangan muncul.
Involuntary focus bekerja saat bertemu rangsangan luar yang berupa suara-suara aneh, pemandangan aneh, peristiwa mengejutkan, ancaman, dan sesuatu yang baru.
Involuntary focus bekerja saat bertemu rangsangan luar yang berupa suara-suara aneh, pemandangan aneh, peristiwa mengejutkan, ancaman, dan sesuatu yang baru.
Nah, hal ini juga sering kali kita lakukan saaatsapa bunsay? Kapan seringkali kita tidak dapat mengendalikan fokus kitaK?
Yupp seperti saat kita buka shopee, lazada daan kawan kawan... 😂😂 Atau saat kita
berselancar di dunia maya, dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dari satu situs ke situs lain daaaan pada akhirnya kita tanpa sadar telah menghabiskan waktu di dunia maya,, wkwkkw
Yupp seperti saat kita buka shopee, lazada daan kawan kawan... 😂😂 Atau saat kita
berselancar di dunia maya, dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dari satu situs ke situs lain daaaan pada akhirnya kita tanpa sadar telah menghabiskan waktu di dunia maya,, wkwkkw
2. Voluntary Focus
Saat membaca buku, menulis, atau menjelaskan, kita menggunakan voluntary
focus/fokus yang disengaja. Fokus ini terjadi secara disengaja alias secara sadar bunda.
Nah, kita menggunakan voluntary fokus kita
Nah, kita menggunakan voluntary fokus kita
Saat menjumpai rangsangan seperti musik, deru mesin kendaraan, bunyi hp.
Ini artinya, dengan sengaja, kita memusatkan perhatian pada satu hal (misal, buku) dan mengesampingkan bebunyian lainnya.
Ini artinya, dengan sengaja, kita memusatkan perhatian pada satu hal (misal, buku) dan mengesampingkan bebunyian lainnya.
Kemampuan dalam mengatur voluntary focus sangat
penting. Voluntary focus akan menyelamatkan dari gangguan yang
menguras involuntary focus . Saat involuntary focus terus
menerus bereaksi terhadap rangsangan luar (suara aneh, kejadian mengerikan,
berita menarik). Kita bisa menaklukkannya dengan voluntary fokus.
Voluntary focus dibagi menjadi dua kategori, yaitu narrow focus dan broad
focus.
a. Broad Focus
Broad focus/fokus luas adalah fokus
di mana kita meluaskan pandangan kita; Broad focus adalah
fokus di mana kita memandang berbagai detail dalam satu sistem yang tak
terpisahkan.
Contoh penggunaan broad focus yaitu ketika mencari
seseorang di tengah kerumunan. Apa yang kita lakukan ketika mencari seseorang
di tengah kerumunan? kita meluaskan pandangan dan menyisir satu persatu
individu dalam kerumunan itu, bukan? Nah, hal itu kita lakukan dengan broad
focus.
Bagaimana dengan narrow focus? Narrow focus merupakan
kebalikan dari broad focus. Berikut ini penjelasannya.
b. Narrow Focus
Narrow focus alias fokus sempit adalah fokus di mana kita memperhatikan detail
sebagai bagian yang berdiri sendiri dan terpisah dari detail lainnya.
3. Mind Wandering
Melamun sejatinya merupakan salah satu bentuk fokus. Seringkali, saat
melamun, pikiran kita melayang-layang pada masalah yang sedang kita hadapi.
Nah, hal ini mengindikasikan bahwa aktivitas melamun bukanlah aktivitas
yang sia-sia. Mengapa? Karena, kita memikirkan masalah kita. Melamun merupakan
salah satu cara untuk mencari solusi atas masalah yang sedang kita hadapi.
Itulah mengapa, seringkali, masalah terpecahkan bukan saat kita berpikir,
melainkan saat kita melamun.
Demikian 3 kategori fokus sebagaimana dijelaskan para pakar. Dalam
memecahkan masalah, kitadapat mengatur fokus dengan cara menggeser fokus dari satu bentuk/kategori ke bentuk lainnya. Contohnya, Ketika kita
menghadapi masalah di atas. Kita bisa mengubah fokus kita dari narrow fokus,
(baju basah, lantai basah, yang merupakan fokus masalah detail) kepada broad
fokus (yakni masalah utama: minuman tumpah) dan dengan demikian kita fokus pada
solusi bagaimana agar saat mengambil minum tidak tumpah lagi.
Sumber referensi :
Materi Kuliah Bunda Sayang Batch #5. 2019. Komunikasi
Produktif. Institut Ibu Profesional
Ulwia, Rina. 2015. Manajemen Fokus: Rahasia
memecahkan masalah. https://aquariuslearning.co.id/manajemen-fokus/
#hari9
#gamelevel1
#tantangan10hari
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar