Rabu, 08 Mei 2019

Melatih Anak Hidup Rapi (Mengembalikan mainan, Menaruh baju di tempatnya)



Hal yang tidak kalah penting dalam mengajarkan kemandirian pada anak anak adalah membiasakan untuk bisa hidup dengan rapi, seperti halnya membereskan mainan sendiri dan menyimpan pada tempatnya, menaruh baju kotor di tempatnya, membuang sampah di tempatnya dan sebagainya. Sama seperti latihan kemandirian yang lain, membiasakan untuk hidup rapi juga bisa dimulai di usia sedini mungkin. Usia 2 tahun, bahkan mungkin kurang  anak anak sudah bisa dilatih untuk membiasakan dii hidu bersih dan sehat.

"Mulailah mengajarkan anak pentingnya merapikan barang-barang sejak awal, sehingga lama-lama mereka akan terbiasa," kata Dr Donna Thomas-Rodgers, seorang penulis dan leadership coach.

Lantas apa saja yang perlu disiapkan bunda dan ayah dalam mengajari si kecil untuk biasa hidup rapi?
Berikut adalah beberapa prinsip yang bisa orang tua pakai dalam memandu anak anak berlatih kemandirian, hidup rapi.

1.     Rapikan setelah selesai
Ha ini bisa dimulai dari membiasakan anak untuk mengembalikan mainan pada tempatnya setelah selesai bermain. Atau, memasukkan pakaian ke keranjang baju kotor setelah dipakai bisa juga dengan mengajari anak untuk membuang sampah di tempatnya.
"Anda juga bisa mengajarkan mereka untuk mengembalikan satu mainan ke tempatnya, sebelum ia mengambil mainan lainnya," kata professional organizer Sarah Giller Nelson. "Dengan demikian, anak akan mengetahui bahwa setiap benda itu ada tempat penyimpanannya."
Nah, tentu saja dalam hal ini teladan dari orang tua sangat penting ya.... Orang tua harus konsisten memberi contoh kepada anak anak untuk merapikan barang barang setelah dipakai, menyimpan pada tempatnya. Dan tentu saja contoh yang paling mudah bagi anak adalah mearuh baju kotor di tempatnya atau membuang sampah di tempat sampah.
Selain itu latihan mengembalikan mainan pada tempatnya bisa membuat mereka mudah dalam menemukan mainannya. Sehingga bunda tidak memerlukan waktu lama saat mencari mainan anak.
Anak anak bisa diajario dengan diajak ikut serta membersihkan mainannya. Dan ini bisa dibilang berhasil.
Ketika Sofia selesai bermain, atau setiap sore sebelum dia mandi, saya selalu mengajaknya untuk bersih bersih. Saya memberi contoh bagaimana memasukkan mainan pada tempatnya. Dan alhamdulillah dia mau meniru dan mengikutinya. Bahkan dia biasanya akan memasukkan amainan ke dalam tempatnay sebelum mencari mainan yang lain,


Tapi tentu saja hal ini membutuhkan konsistensi dan komitmen yang tinggi dari kita ya bunda.... terkadang ketika buru buru saya juga khilaf dan ikut membantunya membereskan mainan. Tapi sebisa mungkin saya memberikan dai sedikit tanggun jawab terhadap mainan mainana tersebut. Seperti memintanya membawa ke kotaknya setelah saya selesai memasukkan ke wadahnya. Hal ini akan membuat dia merasa dilibatkan dan saya harap dia juga akan memiliki rasa tanggung jawab terhadap barang barangnya.

2.    Siapkan penyimpanan/ wadah khusus, seperti tempat mainan untuk anak, tempat menaruh baju kotor dan juga bisa mengenalkan anak dimana tempat menyimpan sampah di dalam rumah.
Langkah selanjutnya adalah menempatkan wadah untuk dijadikan tempat menyimpan barang milik anak anak. Seperti misalnya kotak penyimpanan atau kontainer. Bunda juga bisa menambahkan label atau gambar di setiap tempat penyimpanan tersebut, dengan begitu anak anak bisa langsung menjangkau tempat penyimpanan dan tahu dimana dia harus meletakkan barang barangnya.

  1. Orangtua Dahulu _ Memberikan Contoh.
Benar sekali bahwa anak anak tak pernah salah dalam meniru apa yang orang tuanya lakukan ya bunda ....Anak-anak belajar dengan cara meniru orangtuanya.
Sehingga dalam latihan kemandirian ini orangtua harus memberi contoh terlebih dahulu, misalkan meletakkan baju kotor di keranjang baju kotor, selalu meletakkan tempat di tempat semula, melipat baju dan memasukkan lemari, membuang sampah di tempatnya. Dengan melihat apa yang orang tuanya lakukan anak akan otomai\tis menirunya.
Selain itu ajak anak anak bersama sama membersihkan mainanya, merapikan rumah, menyapu dan kegiatan lain sehingga dia merasa asyik dan senang dengan kegiatan ini.
Seperti saat sedang membersihkan rumah saya akan melibatkan Sofia, diapun dengan senang hati mengambil sapu kecil mainanya. Woww.... biasanya ketika saya mengepel... dai juga ikut membantu me lap jendela dengan tissue basah.... memang sih, terkadang apa yang anak anak lakukan ini membuat rumah jadi lebih kotor tapi tidak masalah yang penting mereka bisa belajar.


  1. Membuat papan bintang.
 Wingate, Presiden dari Nannies4Hire, merekomendasikan orangtua untuk memiliki semacam kalender. "Tempelkan di dinding dan tandailah hari-hari ketika anak berhasil merawat dirinya secara menyeluruh. Berikan hadiah bila mereka sudah berhasil melalui fase tertentu, misalnya dalam jangka waktu satu bulan," kata Wingate.
Nah, bunda bisa menyiasati dengan membuat papan bintang atau semacamnya sebagai bentuk apresiasi dan menyemangati mereka. Karena dalam tahapan belajar ini anak juga perlu di apresiasi ya bunsay

  1.  Ajarkan anak konsekuensi hidup tidak rapi. Jika anak anak sudah agak sedikit lebih besar, kita bisa membiarkan mereka merasakan dan mengalami konsekuensi dari hidup tidak rapi. Misalkan ketika mainan berantakan, bund tidak perlu repot membersihkannya. Bila anak membutuhkan mainan dan hilang, dai akan merasakan sendiri koneskuensinya.


#hari14
#tantangan10hari
#gamelevel2
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Dafar Referensi:
Komunitas Ibu Profesional. 2017. Seri Ibu profesional -12 Ilmu Dasar mendidik Anak. Surakarta: Gaza Media
Materi Kuliah Bunda Sayang. Melatih Kemandirian Anak. Kelas Bunda Sayang Batch #5. Institut Ibu Profesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar