Hal yang tidak kalah penting dalam
mengajarkan kemandirian pada anak anak adalah membiasakan untuk bisa hidup
dengan rapi, seperti halnya membereskan mainan sendiri dan menyimpan pada
tempatnya, menaruh baju kotor di tempatnya, membuang sampah di tempatnya dan
sebagainya. Sama seperti latihan kemandirian yang lain, membiasakan untuk hidup
rapi juga bisa dimulai di usia sedini mungkin. Usia 2 tahun, bahkan mungkin
kurang anak anak sudah bisa dilatih
untuk membiasakan dii hidu bersih dan sehat.
"Mulailah mengajarkan anak pentingnya merapikan
barang-barang sejak awal, sehingga lama-lama mereka akan terbiasa," kata Dr Donna Thomas-Rodgers, seorang
penulis dan leadership coach.
Lantas apa saja yang perlu disiapkan
bunda dan ayah dalam mengajari si kecil untuk biasa hidup rapi?
Berikut adalah beberapa prinsip yang
bisa orang tua pakai dalam memandu anak anak berlatih kemandirian, hidup rapi.
1.
Rapikan
setelah selesai
Ha ini bisa dimulai dari membiasakan anak untuk
mengembalikan mainan pada tempatnya setelah selesai bermain. Atau, memasukkan
pakaian ke keranjang baju kotor setelah dipakai bisa juga dengan mengajari anak
untuk membuang sampah di tempatnya.
"Anda juga
bisa mengajarkan mereka untuk mengembalikan satu mainan ke tempatnya, sebelum
ia mengambil mainan lainnya," kata professional organizer Sarah Giller
Nelson. "Dengan demikian, anak akan
mengetahui bahwa setiap benda itu ada tempat penyimpanannya."
Nah, tentu saja dalam hal ini teladan dari orang tua
sangat penting ya.... Orang tua harus konsisten memberi contoh kepada anak anak
untuk merapikan barang barang setelah dipakai, menyimpan pada tempatnya. Dan tentu
saja contoh yang paling mudah bagi anak adalah mearuh baju kotor di tempatnya
atau membuang sampah di tempat sampah.
Selain itu latihan mengembalikan mainan pada tempatnya
bisa membuat mereka mudah dalam menemukan mainannya. Sehingga bunda tidak
memerlukan waktu lama saat mencari mainan anak.
Anak anak bisa diajario dengan diajak ikut serta
membersihkan mainannya. Dan ini bisa dibilang berhasil.
Ketika Sofia selesai bermain, atau setiap sore sebelum
dia mandi, saya selalu mengajaknya untuk bersih bersih. Saya memberi contoh
bagaimana memasukkan mainan pada tempatnya. Dan alhamdulillah dia mau meniru
dan mengikutinya. Bahkan dia biasanya akan memasukkan amainan ke dalam
tempatnay sebelum mencari mainan yang lain,
Tapi tentu saja hal ini membutuhkan konsistensi dan
komitmen yang tinggi dari kita ya bunda.... terkadang ketika buru buru saya
juga khilaf dan ikut membantunya membereskan mainan. Tapi sebisa mungkin saya
memberikan dai sedikit tanggun jawab terhadap mainan mainana tersebut. Seperti memintanya
membawa ke kotaknya setelah saya selesai memasukkan ke wadahnya. Hal ini akan
membuat dia merasa dilibatkan dan saya harap dia juga akan memiliki rasa
tanggung jawab terhadap barang barangnya.
2. Siapkan penyimpanan/ wadah khusus,
seperti tempat mainan untuk anak, tempat menaruh baju kotor dan juga bisa
mengenalkan anak dimana tempat menyimpan sampah di dalam rumah.
Langkah selanjutnya adalah menempatkan wadah untuk
dijadikan tempat menyimpan barang milik anak anak. Seperti misalnya kotak
penyimpanan atau kontainer. Bunda juga bisa menambahkan label atau gambar di
setiap tempat penyimpanan tersebut, dengan begitu anak anak bisa langsung
menjangkau tempat penyimpanan dan tahu dimana dia harus meletakkan barang
barangnya.
- Orangtua Dahulu _ Memberikan Contoh.
Benar sekali bahwa anak anak tak
pernah salah dalam meniru apa yang orang tuanya lakukan ya bunda ....Anak-anak
belajar dengan cara meniru orangtuanya.
Sehingga dalam latihan kemandirian
ini orangtua harus memberi contoh terlebih dahulu, misalkan meletakkan baju
kotor di keranjang baju kotor, selalu meletakkan tempat di tempat semula,
melipat baju dan memasukkan lemari, membuang sampah di tempatnya. Dengan
melihat apa yang orang tuanya lakukan anak akan otomai\tis menirunya.
Selain itu ajak anak anak bersama
sama membersihkan mainanya, merapikan rumah, menyapu dan kegiatan lain sehingga
dia merasa asyik dan senang dengan kegiatan ini.
Seperti saat sedang membersihkan
rumah saya akan melibatkan Sofia, diapun dengan senang hati mengambil sapu
kecil mainanya. Woww.... biasanya ketika saya mengepel... dai juga ikut
membantu me lap jendela dengan tissue basah.... memang sih, terkadang apa yang
anak anak lakukan ini membuat rumah jadi lebih kotor tapi tidak masalah yang
penting mereka bisa belajar.
- Membuat papan bintang.
Wingate, Presiden dari Nannies4Hire,
merekomendasikan orangtua untuk memiliki semacam kalender. "Tempelkan di dinding dan tandailah hari-hari
ketika anak berhasil merawat dirinya secara menyeluruh. Berikan hadiah bila
mereka sudah berhasil melalui fase tertentu, misalnya dalam jangka waktu satu
bulan," kata Wingate.
Nah, bunda bisa menyiasati dengan
membuat papan bintang atau semacamnya sebagai bentuk apresiasi dan menyemangati
mereka. Karena dalam tahapan belajar ini anak juga perlu di apresiasi ya bunsay
- Ajarkan anak konsekuensi hidup tidak rapi. Jika anak anak sudah agak sedikit lebih besar, kita bisa membiarkan mereka merasakan dan mengalami konsekuensi dari hidup tidak rapi. Misalkan ketika mainan berantakan, bund tidak perlu repot membersihkannya. Bila anak membutuhkan mainan dan hilang, dai akan merasakan sendiri koneskuensinya.
#hari14
#tantangan10hari
#gamelevel2
#melatihkemandiriananak
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Dafar Referensi:
Komunitas Ibu Profesional. 2017. Seri Ibu
profesional -12 Ilmu Dasar mendidik Anak. Surakarta: Gaza Media
Materi Kuliah Bunda Sayang. Melatih
Kemandirian Anak. Kelas Bunda Sayang Batch #5. Institut Ibu Profesional
Author. NN. "6 Strategi Mendidik Anak Terbiasa Rapi", https://nasional.kompas.com/read/2012/06/14/08561626/6.Strategi.Mendidik.Anak.Terbiasa.Rapi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar