Pagiii bunda....
Masih semangat kan ya??? Yuuk kita terus optimis dan move up ya dalam melatih kemandirian anak anak kita... Banyak drama? Ah itu biasa, yakinlaah kita bisa dan anak anak kita juga bisa😍
Melatih kemandirian pada anak bukanlah pekerjaan sekali jadi. Orang tua harus bersabar karena mesti melalui proses bertahap dan berkelanjutan atau konsisten. Emang ya kadang kita sebagai orangtua emosi labil dan ini perlu latihan yang super untuk mengendalikannya ya bund...
Blom lagi kalau misalkan kondisi anak yang juga tidak terus menerus bisa di ajak kerjasama dengan baik dalam hal melatih kemandirian ini, misal anak lagi sakit, lagi tantrum.
Nah, berikut ini beberapa cara yang perlu dilakukan orang tua dalam melatih kemandirian anak, seperti dilansir laman Parenting, semoga bermanfaat buat kita semua...
1. Percaya
Mulai dengan memberikan kepercayaan kepada anak untuk beraktivitas. Kadang memang iya sih, Kita sebagai orang tua merasa kasihan dan menganggap bahwa kita perlu membantu anak anak. Kits harus mulai percaya pada mereka bahwa mereka bisa. Lalu berikan pujian yang tidak berlebihan jika mereka berhasil melaksanakannya. Walaupun hasil belum tentu dan tidak selalu maksimal. Misalnya, ketika anak berhasil memakai baju sendiri, maka kita bisa bilang...
"Wah... Teteh udah bagus pakai baju sendiri..."
Kasih gambar bintang ditangannya juga okay deh... Sebagai apresiasi, anak akan suka sekali.
2. Mempermudah tugas.
Jika anak ingin belajar sikat gigi sendiri, maka orang tua bisa membantu menyiapkan sikat gigi, tempat dan air berkumur dan juga pasta gigi jika memang mulai pakai pasta gigi... Lantas biarkan mereka mencoba menyikat gigi sendiri
3. Memuji secara tidak langsung.
Dalam mengapresiasi proses kemandirian anak, selain pujian langsung, kita juga bisa menunjukkan pujian tak langsung, misalkan ketika ada kakek nenek..kita bisa bilang
"Alhamdulillaah... Teteh sudah bisa pakai baju sendiri sekarang"
Hal ini juga bisa meningkatkan kepercayaan diri anak, dan membuat mereka lebih bersemangat lagi saat belajat kemandirian
4. Beri semangat dan batas waktu.
Jika anak kesulitan dalam proses, kita bisa memberikannya semangat, misalkan saat belajar makan.
"Hayuuk makan sama sama, teteh sudah bisa makan sendiri kan ya... Teteh pasti bisa... Bagus sekali makannya, tidak bercecer"
Atau kita juga bisa memberikan batas waktu
"Pelan pelan saja pakai bajunya, nanti kalau udah selese pakai baju lihat deh teteh pasti cocok pakai baju itu, mia tinggal 5 menit yaa... Nanti mia balik lagi, pasti sudah beres yaa..."
Hal ini bisa memacu anak anak untuk berusaha dan merasa dihargai.
4.Beri petunjuk, bukan solusi. Ketika anak menemukan kesulitan, kita bisa memberikan mereka petunjuk dan sedikit bantuan. Bukan langsung mengambil alih.
Misal saat Sofia pakai celana, saya akan memberikan intruksi untuk membantunya.
"Satu satu, yak... Kaki kanan dulu? Bisa...angkat kakinya ... Pegang ke mia... Okaay, yang satunya, coba..."
5. Biarkan anak membantu.
Anak anak punya kemampuan buat mengimitasi semua yg kita lakukan, misalkan saya menyapu, sofia juga akan turut serta menyapu, atau waktu saya mengepel dia juga ikutan ngepel...heehee
Walaupun kadang kita jadi repot,tapi anak akan merasa senang ketika mereka dibiarjan membatu, hal ini akan membuat mereka berlatih mandiri dan meningkatkan kepercayaan diri mereka, sehingga saat agak lebih besar mereka akan bersedia dan tidak enggan membantu orangtua, karena udah biasa dari kecil.
Hehe... Saya biasanya biarkan sofia pegang sapu kecil saat saya menyapu, dan dia suka sekali mengikuti saya dari belakang...
Baiklaah....
Masih lanjut ya kemaren latihan memakai pakaian.
Pagi ini sofia latihan pakai baju tanpa kancing tanpa rresleting.Jadi setelah bisa dibilang latihan pakai celana kemaren sukses, sekarang saatnya pakai baju. Kalau melepas baju Sofia sudah bisa sejak lama, cuman saat pakai baju saya masih sering membantunya sedikit sedikit. Biasa mia suka ga sabaran saat lihat Sofia berusaha, hehe... Alhamdulillah dengan sedikit instruksi Sofia berhasil pakai baju sendiri. Dia biasanya agak susah saat melewati tangganya, saya mencoba membuatnya bersabar memasukkan tanganya satu persatu...
Awalnya ngambek karena tak bisa, tapi setelah sekian kalinya -entah keberapa kali- akhirnya dia mulai berlatih bersabar dan bisa.
Setelah pakai baju, dia lalu pakai kaus kaki.
Sama seperti saat dia pakai baju, saya membiarkan dia memilih sendiri kaus kakinya. Memilih baju dan kaus kaki yang akan dipakai, membuat Sofia lebih suka saat memakai baju atau kaus kaki.
Dan taraa.... Makin lancar saja pakai kaus kaki nya...hehe
Di tantangan hari ke 11 ini, meski blom sempurna, teteh sofia sudah berhasil :
✓ makan minum sendiri
✓ lepas dan pakai celana sendiri
✓lepas dan pakai baju tanpa kancing dan tanpa releting
✓ lepas dan pakai kaus kaki
Semoga Mia konsisten melatih kemandirian teteh yaa... Kita semangat pasti bisa...🤗🤗🤗
#Hari11
#gamelevel2
#tantangan10hari
#memandukemandiriananak
@institut.ibu.profesional
Sumber referensi:
Materi kuliah bunda sayang batch #5.2019.Institut ibu profesioanal
Komunitas Ibu Profesional.2015. Bunda Sayang. Salatiga
author.2017. melatih kemandirian anak.https://www.google.com/amp/s/cantik.tempo.co/amp/848962/7-jurus-melatih-kemandirian-anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar