Senin, 06 Mei 2019

Aku Suka Pakai Kaus Kaki



Assalamualaikum bunda...

Dari beberapa hari ini kita sudah membahas mengenai melatih kemandirian anak.
Kalo kemaren kemaren kita berbicara tips dan trik melepas dan memakai celana, melepas dan memakai kaus oblong/ baju tanpa kancing/tanpa resleting. Nah pada hari ini kita akan fokus pasa melepas dan memakai kaus kaki

Sebenarnya mia agak kesulitan menentukan mana yang lebih dulu antara memakai kaus kaki atau memakai alas kaki, namun dengan pertimbangan bahwa latihan pakai kaus kaki bisa dilakukan sewaktu waktu dan dipakai di dalam rumah., Maka mia memilih mendahulukan memakai kaus kaki dari pada memakai alas kaki.

Kapan anak dapat diajarkan memakai kaus kaki? Jawabanya beragam ya bunda... Kalo sofia sendiri mulai belajar pakai kaus kaki sendiri sejak usia 14/15 bulan. Kenapa? Mungkin karena dia melihat Mia dan Bianya selalu pake kaus kaki saat keluar rumah, makannya dia jadi tertarik pakai kaus kaki.

Bagaimana cara mengajarkan anak memakai dan melepas kaus kaki?

* Memakai kaus kaki. Tempatkan kaus kaki di ujung jari kaki, lalu minta anak menariknya sampai ke tumit. Ajari anak menemukan bagian tumit kaus kaki dan menempatkannya di tumit anak. Minta ia mengenali bagian tersebut dari bentuknya yang menyiku. Selanjutnya, ia dapat menarik bagian atas kaus kaki.

Sebagai latihan bisa juga lho, menggunakan kaus kaki yang lebih besar dulu, seperti kaus kaki ayah atau bunda, disesuaikan ya dengan kebutuhan si kecil
Kalo Sofia dia biasanya pakai kaus kaki bia dulu buat latihan, karena kaus kaki bia lenih lebar dari pada kaus kaki dia sendiri, dan lebih pendek dari kaus kaki mia
Lama lama dia nisa pakai kaus kakinya sendiri

* Untuk melepasnya, minta anak menurunkan ketinggian kaus kaki hingga di bawah mata kaki. Kemudian, ajari anak menarik bagian belakang kaus agar dapat melewati tumit. Setelah itu, ajari anak menarik kaus kaki dari ujung jari agar terlepas.
Meski mudah, ini peelu dilakukan berulang ulang. Justru saya melihat Sofia lebih kesuoitan melepas kaus kaki daripada memakainya.
Kadang dia masih meminta pertolongan saat melepas kaus kaki sendiri, yaitu ketika kaus kaki sampai di ujung tumit, karena tersangkut sehingga sulit di tarik keluar.


Apa kendalanya dalam praktik mengajarkan kemandirian pada anak?yakni konsistensi.  Sebagai orang tua kita pun perlu belajar konsisten pada diri kita sendiri. Kita tidak perlu bersikap terlalu cemas, terlalu melindungi, atau terlalu membantu. Justru dengan memberikan kebebasan dan kepercayaan, maka anak akan mampu menjadi pribadi yang mandiri. Jangan lupa, mengatur emosi, jangan sampe kita jadi galak.
Hehe... Ini memang susaah ya, pengendalian emosi penting sekali.

Selain itu, yang selalu saya tekankan dalam latihan kemandirian ini yakni dukungan positif sangat diperlukan. Memberikan pujian, semangat, bahkan pelukan hangat sebagai bentuk dukungan terhadap usaha mandiri yang dilakukan anak. Anak akan merasa dihargai, meskipun saat itu dia berhasil atau tidak, dan ini akan meningkatkan rasa percaya diri yang sangat dibutuhkan pada proses tumbuh kembangnya.

Bersabar dan menghindari bersikap negatif pada apa pun hasilnya. Meski belepotan dan kotornya saat anak mencoba makan sendiri, atau membutuhkan waktu yang sangat lama saat memakai kaus kaki dan sepatu sendiri. Biarkan itu menjadi latihan yang sedikit demi sedikit semakin membaik.

 Kemandirian yang terasah sejak dini tentunya akan membawa dampak positif bagi perkembangan dan kedewasaan anak anak kita.

#hari 12
#tantangan10hari
#gamelevel2
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar