Kamis, 28 Maret 2019

Komunikasi Produktif (Game Level 1 #Day1) Pada Anak


Hai...bunda sayang, kali ini saya akan membahas materi pertama sekaligus memulai Game Level 1, Tantangan 10 Hari di perkuliahan bunda sayang Institut Ibu Profesional. 
Yey.... udah ga sabar kan ya...
Nah, sebelumnya kita ulas sedikit mengenai komunikasi produktif ini.
Apa sih komunikasi produktif itu? kita udah sering banget dengar kan ya? kata kata komunikasi produktif ini berseliweran di sosial media mulai dari perkuliahan on line sampai dengan workhshop. 
Emang penting ya? penting banget....  
Komunikasi merupakan kunci kesuksesan. kesuksesan apapun, dan yang paling penting dalam berumah tangga adalah kesuksesan dalam berumah tangga. 

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan/ informasi. Komunikasi dikatakan sukses jika informasi sampai dan diterima dengan benar sehingga komunikasi bersifat produktif. Seringkali yang menjadi masalah adalah pesan tidak tersampaikan dengan baik, sehingga isi dari pesan tersebut gagal dipahami, dan terjadilah salah paham. Hal ini terjadi karena cara penyampain pesan tidak benar. 
Nah mengapa komunikasi produktif dalam berumah tangga penting? Jika komunikasi ayah-ibu dan orangtua-anak terjalin dengan baik, maka visi keluarga akan mudah tercapai dan kebahagiaan dalam rumah tangga terwujud. 

Tantangan terbesar dalam komunikasi itu adalah mengubah pola komunikasi kita sendiri. memahami diri sendiri memang terkadang sulit, bahkan kita terkadang tidak menyadari bahwa komunikasi kita termasuk tidak produktif. Termasuk saya sendiri, saya masih belajar banget bagaimana komunikasi secara gamblang, karena saya orangnya sangat berhati hati dan nggak enakan, istilah jawanya "sungkanan" hehehe.... ujung ujungnya jadi sakit hati sendiri. wkwkwkw.

So, Choose Your Words
  • pilihlah kata kata yang tepat, karena kata kata adalah cerminan diri kita
  • kata kata yang kita gunakan menunjukkan pola pikir kita
  • kata kata yang tepat akan memberikan energi yang besar


Nah, dalam Tantangan 10 hari Game Level 1 ini saya dan pasangan memutuskan untuk melakukan komunikasi produktif kepada anak dan kepada pasangan secara bergantian. mengapa? karena kami berpikir komunikasi produktif harus terjadi baik kepada psangan (suami/istri) maupun kepada anak. Kepada pasangan, saya akui diatara kami berdua memang masih perlu banyak belajar mengenai komunikasi produktif, mungkin salah satunya karena kami berasal dari dunia yang berbeda. 
Yey, Man are from Mars, Woman are from Venus?
Salah satunya begitu, ditambah lagi latar budaya kami yang sangat berbeda. Saya putri jawa asli bahkan dibesarkan dilingkungan adat jawa yang kental (bapak keturunan jogja, dan ibu domisili dekat daerah solo), sementara suami saya juga dibesarkan di lingkungan Sunda yang kental. jadilah kekentalan kita terasa melekat atau justru meluntur ya? wkwkwkwk.

Hari pertama ini, maka saya mengajak Sofia untuk berproses melakukanmelakukan k produktif.
Nah, komunikasi kepada anak saya putuskan menggunakan 7 indikator dari beberapa poin indikator yang ada, yaitu;
1.     Mengendalikan emosi. Memiliki hubungan yang hangat dan harmonis. Pastinya ini latihan terus menerus yaah.... Karena sebagai emak emak kita rawan banget meledak, apalagi klo lagi PMS atau bumil nih yang sekarang sedang saya alami, kalau udah capek...hmmm #senggolbacok...haduuuh 🙈
2.    KISS (Keep Information Short and Simple). Mengatakan dengan singkat dan jelas, sesuai dengan usia Sofia yang baru kurang dari dua tahun, jadi dia hanya memahami dua kata perintah atau larangan
3.    Kendalikan intonasi suara dan menggunakan suara yang ramah. Karena 38% keberhasilan komunikasi diengaruhi dari intonasi suara kita dan 55% dari bahasa tubuh kita. Jika posisi anak lebih rendah maka duduk sejajar dengan anak, jika anak lebih tinggi maka berdirilah dan  dekati saat mau berbicara.
4.    Mengganti kata “Tidak Bisa menjadi “Bisa. Yakni penting sekali menghindari mengulangi kesalahan anak di masa lalu. Apalagi seusia sofia adalah usia belajar dan repitition, diulang ulang, jelas banyak terjadi kesalahan. Maka tugas saya disini adalah fokus pada masa depan, fokus pada perbaikan. Sehingga penting menanamkan kata BISA
5.    Jelas dalam memberikan kritikan dan pujian. Meskipun masih di bawah 2 tahun saya akan melatih komunikasi ini ke anak. Sehingga akan terbiasa nantinya.
6.    Mengatakan apa yang kita inginkan bukan yang tidak kita inginkan. Sering ketika kita emosi tanpa sadar kita mengeluarakan kata kata negatif yang tentu saja kita tidak inginkan.
7.    Menunjukkan empati. Karena bagaimanapun anak uga ingin dihargai, dan diakui keberadaanya. Bukan berarti orang tua selalu benar.

 Hari pertama ini yang bisa saya dapatkan adalah: 
  • Sofia bisa melaksanakan perintah sederhana (KISS), karena memang sudah beberapa saat sebelumnya kami lakukan seperti itu, seperti "Taruh baju kotor” (di keranjang kotor), yang setiap akan mandi dia lakukan. Ambil mainannya atau taruh bukunya (ditempatnya). Terkadang sofia tidak terlalu berkonsentrasi pada apa yg saya ucapkan, jadi harus diulang sekali dua kali, saya mencoba tetap fokus untuk tidak memperpanjang kalimat apa yang saya maksudkan
  • Saya lebih mengendalikan emosi dan intonasi suara, terlebih di kamar mandi. Karena biasanya mandi dengan sofia menguras banyak tenaga, dia berlarian di kamar mandi, sambil bermain air. Saya berusaha mengendalikan emosi dan intonasi suara saat dikamar mandi. Dan memang susah...karena suara air dari selang yang dipakai mandi sofia bergemuruh...😂
  • Saat bermain (menyusun balok, memasukkan mainan ke kotaknya) selalu saya katakan Kakak Bisa dan hari ini dia bisa menyusun mainanya dengan lebih baik, gapake nangis biasanya dikit dikit be klo ndak berhasil nangis, trus prak prok gitu bilang "udah..." Padahal separo aja belom...hihihi
  • Selalu berusaha menunjukkan empati, setiap kali dia berbicara meskipun bahasanya masih babling.Tapi saya merasa dia akan lebih bersemangat lagi berbicara atau menyayi, mungkin... saat saya menunjukkan empati kepadanya... Hehe



Demikian, 5 dari 7 indikator bisa kami lakukan hari ini. semoga hari berikutnya lebih baik, atau bisa istiqomah.....
Semangat bunsay kita pasti bisa.

Sumber Referensi
1) Materi 1 Komunikasi Produktif Kuliah Bunda Sayang Batch #5. 2019.Institut Ibu Profesional
2) Seri Ibu Profesional #1. Bunda Sayang 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak. 2017. Surakarta:GazzaMedia

#hari1
#tantangan10hari
#gamelevel1
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional










Tidak ada komentar:

Posting Komentar