Selamat pagi bunda sayang.... apa
kabar pagi ini?. Kemarin kita baru aja membahas mengenai komunikasi produktif,
pengertian dan beberapa poin dari komunikasi produktif yang kita lakukan kepada
anak kita. Nah, pada pagi hari ini kita akan membahas salah satu poin
komunikasi produktif pada anak. Yap! Keep it Short And Simple (KISS). Yaitu menggunakan bahasa sederhana, kalimat tunggal bukan kalimat majemuk dalam berbicara kepada anak.
Nah,
mengapa sih saya memilih untuk fokus pada poin ini untuk challenge hari ini?
Pertama,
jelas karena saya adalah wanita. Hehe...lha kok? apa hubungannya?
Jadi begini
bunsay yang baik hati dan tangguh., kita sebagai wanita tahu benar bahwa kita ini ratu berbicara, entah kata kata yang kita keluarkan ini termasuk jenis komunikasi
produktif atau bukan, yey kan.... ?.
Dalam
sebuah penelitian ilmuan di Amerika Serikat disebutkan bahwa wanita sanggup
berkata kata 20.000 per hari sementara pria tidak ada separuhnya, hanya 7000
kata saja. Wow...fantastik bukan? haha....
kok bisa sih....? nah ini alasan yang pernah saya baca mengapa perempuan bisa berkata sebanyak itu? Perempuan
memiliki protein berbicara yang lebih di dalam otak
Mungkin baru kali ini kita mendengar
bahwa ada faktor biologis yang memengaruhi bicara wanita dan pria. FOXP2, ini
adalah nama protein yang ada di dalam otak kita. FOXP2 memiliki tanggung jawab
untuk mengetahui seberapa banyak seseorang berbicara. Sebuah penelitian yang
dilakukan University of Maryland School of Medicine menemukan bahwa perempuan
memiliki FOXP2 lebih banyak dibanding pria. Selanjutnya, perempuan
cenderung lebih sering mengamati
Perempuan adalah pengamat yang tajam
atau jeli. Perempuan tertarik untuk melihat sesuatu secara detail, sehingga perempuan
memiliki lebih banyak bahan untuk dibicarakan. Selain itu perempuan merasa berbicara dapat menyelesaikan masalah. Berbeda dengan kebanyakan pria yang akan berdiam diri ketika
memiliki masalah, perempuan justru ingin bercerita atau berbicara ketika mereka
sedang kebingungan, mengalami masalah, atau berada dalam keadaan stress.
Perempuan merasa dengan berdiskusi, maka masalah yang mereka hadapi akan
terselesaikan. (Disadur dari berbagai sumber)
Nah,
setelah saya mencoba memahami diri sendiri, walaupun saya tidak sempat
menghitung berapa kata yang saya keluarkan dalam sehari tetapi pada inti dan
kesimpulannya memang saya banyak berbicara. hehe...entah berbicara dalam bentuk
kata kata ataupun tulisan. DAn terlebih lagi saya menyadari bahwa saya sering menggunakan kalimat majemuk dalam berbicara baik kepada suami, anak, dan kepada siapapun juga...nah kan? hehe
Dari
sinilah kemudian (nyambung lagi ke komunikasi produktif ya bunsay..., maaf
melencengnya jauh...) saya memutuskan melatih diri untuk menerapkan metode KISS
kepada Sofia.
Alasan
yang kedua adalah Sofia masih berusia di bawah 2 tahun, dan anak dibahaw usia 2 tahun hanya bisa melakukan
perintah yang terdiri dari dua kata. Jadi.... kalo selama ini saya bicara sama
dia panjang kali lebar kali tinggi, percuma saja...mungkin otaknya terbengong
sambil mata lucunya menatap emaknya dengan ekspresi "I Dunno...."
wkwkkww
Dan
alasan yang terakhir, lebih karena dari pengamatan saya sendiri apakah karena
memang Sofia anak yang kinestetik atau memang di usianya yang sedemikian dia
masih sangat curious sama hal hal di sekitarnya, jadi sangat sulit memintanya
melakukan sesuatu seperti duduk, diam, maan dengan tenang dan sebagainya.
Nah,
itu tadi alasan mengapa hari ini dan juga untuk selanjutnya pastinya saya
lebih fokus melatih diri menggunakan metode KISS (Keep It Short and Simple).
nah
sedikit cerita pendek yang terjadi pada pagi hari ini:
Seperti
biasa Sofia makan saat Bia mulai berangkat kerja. Nah sebelum itu dia ikutan
sibuk dengan saya di dapur menyiapkan sarapan. Saat saya mulai menyiapkan kotak
bekal buat suami dia pun menunjuk piringnya, dan saya segera paham, dia juga
mau makan.
"Teteh
mau maem?", tanyaku...
dia
hanya menjawab "EEEh...eeh..."
okay...saya
ambil kan dia sarapan di piring dan menyerahkan piringnya ke dia,
"Sofia
makan di meja ya, piringnya dibawa ke meja (high chair dia maksud saya)",
Hmmm... disini sudah mulai ada kesalahan. Ada beberapa perintah yang saya
gunakan? dua! Okay dua perintah (biasanya lebih panjang lagi plus kata hati
hati bawa piringnya, makan pelan pelan bla bla bla dan seterusnya dan
seterusnya).
Emak
salah???
Big
No!! Ha ha ha
Emak
lagi belajar ya sayang, kita belajar sama sama.
jadi
saya pun mengoreksi kata kata saya,
"Okay,
bawa makan ke meja ya..." Dia tanpa disuruh dua kali langsung menuju high
chairnya dan meletakkan makanan disana.
Saya ikuti dia dari belakang dan ikut duduk manis di depannya
"Sofia
makan nya pelan pelan" (Saya menahan diri buat tidak menambahkan, biar ga
tumpah, biar ga kesedak, hehe).
Dia
pun mengangguk angguk (entah maksudnya mengerti atau hanya respon spontan dari
omongan saya).
Daaan....
begitu seterusnya sampai dia makan hampir habis (karena Sofia makannya selalu
tak habis, seberapa banyak porsi yang saya sediakan), lalu dia minum saya
mencoba terus mengerem diri saya buat bicara banyak banyak....haha...
Berlanjut
saat akan shalat Dhuha, dan seperti biasa ketika saya ambil wudhu, Sofia akan
mendahului ke tempat sholat membuka lemari mukena dan mencari mukena.
Nah
hari ini, karena kemaren dia dapat mukena baru (dan saya lupa tidak menyiapkan
di lemari mukena dia) dia pun merengek. Saya segera ke depan dan mengambil
mukena dia, tapi eh tapi terlambat dia suda menangis (entah karena saya terlalu
lama atau karena dia mengantuk -Ternyata alasan sebenarnya karena dia
ngantuk...oooo), jadi dia menangis dan terus menangis sekalipun saya sudah
memberi dia mukena.
"Sofia
diam dulu ya... yuk...adek sholat sama mia, paka mukenanya!"
ZONK!!!
Dia tambah kenceng nangisnya
Okay....saya
mulai sadar kalo saya melupakan metodenya dan kembali pada prinsip KISS saya
"okay...Sofia
mau apa?"
tetep
aja nangis
"Diam
dulu ya..."
Tetep
nangis
"Yuk...pakai
mukenanya"
Tambah
kenceng dan gulung gulung di sajadahnya.
Ooo....apa
dia mulai tantrum?
Saya
pernah membaca dan beberapa kali ikut diskusi mengenai tantrum pada anak,
akhirnya saya memilih untuk membiarkannya, karena beberapa kali saya
menyuruhnya diam, dan mengalihkan perhatiannya tidak berhasil. Begitulah sampai
akhirnya setelah shalat Dhuha, dia tertidur.
Hmmm....
saya akui penerapan metode KISS hari ini penuh perjuangan ya bunsay.... hehe. 😂😂
semoga
nanti siang atau sore dan hari selanjutnya lebih berhasil....
Maafkan
ilustrasi yang terlalu panjang, semoga menginspirasi dan semangat berlatih pula
untuk anda....
Sumber referensi
Materikuliah bunda sayang batch #5 Komunikasi Produktif. 2019. Institut Ibu Profesional
https://nationalgeographic.grid.id/read/13299276/alasan-wanita-lebih-banyak-bicara-dibanding-pria
#hari2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar