Selasa, 19 Maret 2019

Self Healing, Menjadi Pribadi yang pemaaf dan Positif



Masa lalu sudah selesai dengan dirimu. Apakah kamu sudah selesai dengan masa lalumu?
(Anonim) 

Ya, benar sebagai manusia kita tak pernah lepas dari masa lalu. Setiap orang memiliki masa lalu dalam hal apapun. Kenangan di masa kecil, kejadian di masa remaja yang sulit terlupakan dan seluruh perjuangan hidup akan terbawa oleh kita hingga menjadi orang tua. Seringkali kita sebagai orang tua terbawa pada pola asuh kita di masa kecil (innerchild). Seorang pakar psikologi, Elly Risman menyatakan bahwa banyak sekali hal terjadi dalam pengasuhan yang merupakan kebiasaan atau sesuatu yang otomatis, tak bisa dikendalikan dan dilakukan berulang-ulang oleh orang tua pada anaknya. Umumnya hal itu terjadi dalam keadaan yang terdesak, tegang, kurang waktu dan tergesa-gesa. 
Salah satu tantangan kita sebagai orangtua, sebagai manusia adalah menyeimbangkan penggunaan potensi akal, hati nurani dan emosi. Seringkali masalah timbul dari ketidakmampuan mengelola emosi dan menyalurkan dengan porsi yang tepat. Menurut Daniel Goleman*1) emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan rasa setiap keadaan mental yang hebat dan meluap luap. Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dari serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Emosi adalha hal yang wajar hanaya saja perlu kesadaran dalam pengelolaan emosi dan bagaimana mengekspresikan emosi yang baik. Agar kita orangtua mampu mengekspresikan emosi dengan baik, penting sekali untuk menyadari d an menerima dirinya. Self Awareness merupakan kondisi dimana individu bisa menyadari kelebihan, kelemahan, minat dan  pilihan serta ketidakmampuan yang dimiliki (Van Rousen, 1996)


Menenangkan diri, mengendalikan emosi dan melepaskan stress.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengendalikan diri diantaranya:
  1. Take a deep breath, then inhale-exhale
  2. Mengubah pola pikir dari sudut pandang yang membuat emosi negatif muncul menjadi sudut pandang yang lebih baik
  3. Mengubah fokus lebih kepada fokus kepada diri sendiri bukan membandingkan dengan orang lain
  4. Hindari dan buat pengaturan untuk membuat tidak mudah merasakan emosi negatif
  5. Istirahat cukup, makan makanan bergizi, berolahraga rutin
  6. Temukan aktifitas, hobi dan minat yang menyenangkan
  7. Melakukan ibadah
  8. Melakukan hubungan seksual dengan pasangan
  9. Berbagi dengan orang yang membutuhkan.

Pada Materi Pra Bunsay kali ini, di Institut Ibu Profesonal,  kita akan belajar bersama untuk menyelami Emosi dan peristiwa hidup di masa lalu serta memahami hikmahnya. Nah ada 4 proses yang perlu dilakukan dalam tahapan ini
Yuk mari kita kupas satu persatu ya... sekaligus mengerjakan NHW kali ini.

1. Life Line
Life Line (A Life History Methodology) adalah sejarah hidup pribadi yang memuat secara detail peristiwa hidup secara kronologis serta menandai dan mencatat peristiwa yang penting dan mempunyai makna dalam hidup seserang. Lifeline dalam hidup ini diciptakan berdasarkanTranistion Theory (Parker, 1964; Hill, 1965; Holmes dan rahe, 1967; Kubler Rose, 1969; Brown, 1968 et al) **) . dengan metode ini setiap orang diajak untuk mempu menamai serta menilai emosi dengan skala emosi.



Keterangan dari gambar di atas:
·         Skor Emosi di atas 0. Menandakan peristiwa hdup yang dialami membawa emosi positid. Semakin tinggi skornya menunjukkan tingkat emosi positifnya semakin tinggi dan peristiwa yang terjadi adalah peristiwa menyenangkan
·         Skor emosi di bawah 0. Menandakan peristiwa hisup yang dialami membawa emosi negatif. Semakin rendah/ minus skornya menunjukkan emosi negatif makin tinggi dan peristiwa yang terjadi adalah peristiwa yang buruk dan menegangkan.

2.     Analisa VAKOG (5 Indera) dan TFAN. Digunakan untuk memahami peristiwa di masa lalu dengan kesadaran dan kedewasaan individu di masa kini sehingga mampu menerima dan menempatkan peristiwa dan pengalaman hidup tersebut sebagai bagian dari dinamika kehidupan
VAKOG
·         V : Visual, Apa yang dilihat saat peristiwa terjadi
·         A: Auditory, Apa yang didengar saat peristiwa terjadi
·         K : Kinestetik, Apa yang dialami saat peristiwa tersebut terjadi
·         O: Olfactory, Apa yang dicium / di baui saat peristiwa tersebut terjadi
·         G; Gustatory, Apa yang dirasakan oleh mulut saat peristiwa terjadi
TFAN
·         T: Thinking, Apa yang dipikirkan saat peristiwa terjadi
·         F: Feeling, Apa yang dirasakan ? dihayati  saat peristiwa terjadi
·         T: Action Tendency, tindakan apa yang ingin dilakukan saat peristiwa terjadi
·         T: Needs, Apa yang dibutuhkan dari orang lain saat peristiwa terjadi

3.     Jembatan Mizan
Tidak semua hal buruk yang terjadi dalam hidup kita hanya berisi suatu peristiwa yang buruk. Ada kalanya peristiwa yang kita pandag buruk mengajarkan pada kita hikmah yang diperlukan dalam hidup kita. Jembatan Mizan adalah suatu proses menuliskan hal yang merupakan efek buruk dari peristiwa yang dialami sedangkan bagian akan adala semua hal yang merupakan hikmah (sifatnya langsung maupun tidak langsung yang berupa pengetahuan, keterampilan dan kompetensi (skill dan karakter) & sikap hidup dari peristiwa tersebut. Setelah list tersebut dibuat kita akan membandingkan catatan kiri dan kanan. Antara efek buruk yang dituliskan dangan pembelajaran/hikmah dari peristiwa tersebut, mana yang lebih besar manfaat dan dampaknya.




4.     Menjadi Pribadi yang positif.
Dari serangkain proses di atas maka sudah saatnya kita menjadi pribadi yang positif, lembut, hangat dan pemaaf serta memiliki visi terbaik di masa depan, anda ingin menjadi pribadi yang seperti apa.

Visi Hidup saya adalah


Pribadi yang saya inginkan dari diri saya:


Okay... Sekian dulu ya...sebenarnya masih banyak banget yg mau dibahas mengenai self healing ini, bagaimana kita mampu menerima dan berdamai dengan diri kita atas semuanya yg terjadi pada kita.
Tetap semangat...insyaallah ketemu lagi di pembahasan selanjutnya... 

SUMBER REFERENSI :

 *) Memed.hariadi. 2013. Kesadaran Diri Self Awarennes (bagian 1). https://hariadimemed.blogspot.com/2013/05/kesadaran-diri-self-awareness-bagian-1.html
**) Tarmizi, Moh Radzi.2012. The Lifeline. http://psycheblogrider.blogspot.com/2012/05/life-line-hidup-ini-ibarat-roda-yang.html 
Ulfah,Maria. 2019. Materi Pra Bunsay 3- Selesaikan Masa Lalu. Menjadi Pribadi Yang berhati lembut, Hangat dan Pemaaf. IIP



Tidak ada komentar:

Posting Komentar