NHW ke -3 Kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional batch 6
Rumah adalah pintu gerbang peradaban. Dalam bukunya Fitrah Based Education, Harry Santosa menyatakan bahwa peran rumah adalah mendidik dan membuat produktif masing masing anggotanya.Untuk mencapai hal tersebut ada beberapa hal yang harus dilalui sebagai tahapan tahapannya. Nah, Nice Homework kali ini adalah membuat tahapan awal dalam membangun peradapan dari dalam rumah. Tugas yang pertama, temanya adalah jatuh cinta kembali kepada pasangan dan membuat surat cinta untuk suami, hmmm kira kira apa ya isinya... mari merenung dulu...
Jatuh cinta kembali pada suami
Setelah menikah, tentu saja saya bertanya tanya untuk apa dipertemukan dia si cinta dan bersama mengarungi samudera rumah tangga, misi spesifik apa yang Alloh berikan kepada kami. Rasanya jadi kembali mengingat pertama kali bertemu dengan suami, pertemuan yang sangat singkat, yang kuingat sekali saat itu hanya makanan kesukaannhanya yaitu telor dadar dengan cabe dan seledri diiris tipis, hahahaha,,,karena ini makanan yang saya juga suka. Pastinya kami terlahir seakan dari dua benua yang berbeda, wkwkw karena saya orang jawa tulen dan dia orang sunda tulen, hooo
Tidak mudah memang, pada awalnya menjalani semua ini, dari cara berkomunikasi saja sudah berbeda, makanan yang biasa dimakan sehari hari, pola budaya, dan yang paling penting adalah innerchild kita masing masing. Alhamdulillah ingat banget bahwa suami walaupun kadang terasa sekali manjanya dan anak mama (ah... bukankah boy aways be boy, wkwkwk) tapi dia selalu ada di samping, di belakang dan di depan dalam setiap kesulitan yang kami alami, terutama di awal awal pernikahan kami.
Hmm... haruskah aku menuliskan surat cinta lagi, tapi tapi tapi... suami ini bukan tipe tipe romantis yang biasa menuliskan kata kata cinta berbunga bunga.... bisa pening mungkin kepala dia. Akhirnya akupun memutuskan membuat surat cinta yabg simpel dan pasti dibaca, sebelumnya pernah bikin surat cintaa yang panjaaang... ternyata zonk.. hihi, dianya bingung...😂
Alhamdulillah secarik surat cintaku yang hanya beberapa kata dan satu paragraf mendapat senyum manis dan pelukan hangat... hee.. okay thats all.. I luv u too
Nah satu hal yang paling membuaku berterimakasih kepadanya adalah dia mampu meyakinkan aku untuk menggenggam komitmen yang dulu kami sepakati saat awal awal menikah. Apa? Mendidik anak akan jadi tanggungjawab kami berdua, terutama saya adalah all umm madrasatul ula, maka fokus kami ketika kami sudah memiliki putra adalah mendidik anak. Itulah yang mengantarkan saya resign dari pekerjaan di luar rumah. Meski awalnya berat namun dengan kekehnya suami dan saya sendiri mulai berusaha mendapatkan passive income dari dalam rumah, kami yakin kami bisa. Belum lagi dengan bergabung di kelas IiP bertemu dengan teman teman yang luar biasa.
Menemukan Potensi anak anak kita
Selanjutnya adalah melihat lekat anak anak kita yang sangat luar biasa. Ya,,, setiap anak terlahir hebat, kitalah orang tuanya yang harus memantaskan diri , agar layak mendampingi mereka (Institut Ibu Profesional Quotes) Nah, karena usia Sofia baru 1 tahun kami memutuskan dalam menggali dan menemukan potensi nya adalah dengan membuat Jurnal kegiatan yang akan kami lakukan bersama sama. Dengan banyak nya main bareng, ngobrol bareng, beraktifitas bareng sebanyak banyaknya semoga kami dapat melahirkan dan menumbuhkan fitrah sofia. Nah, sebelumnya saya dan suami sepakat bahwa kami akan mendidik anak anak kami sesuai dengan fitrahnya (semoga Allah memudahkan),
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurusnkepda agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada erubahan pada fitrah Allah, (itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya” (QSAr Ruum (30) : 30)
Fitrah yang ingin ditumbuhkan | Aktivitas yang akan dilakukan | |
Fitrah Keimanan.
Setiap anak lahir dalam keadaan telah terinstal fitrah keimanan. Ini meliputi moral, spiritual, keagamaan dst. Golden age fitrah ini ada pada 0-6 tahun. Pada fitrah ini dicapai peran menyeru kepada tauhid dan menyempurnakna semua akhlak. |
Atmosfir kesalihan dan keteladanan | Memberikan ASI dengan memperkuat fitrah keimanan Imaji positif atau keridhaan kepada Allah dan rasulullah melalui mengenal alam
- Mengunjungi kebun binatang - Bercerita mengenai ksah tauladan dalam alquran dan para nabi |
Fitrah Belajar dan Bernalar.
Setiap anak adalah pembelajar sejati yang tangguh dan hebat. |
Ide Yang menantang dan inspirasi hebat | Membangkitkan gairah belajar melalui BAHASA IBU
Learning tough living - Mengunjungi tempat wisata alam - Mengeksplorasi lingkungan sekitar rumah Belajar bersama ayah bunda |
Fitrah Jasmani (Fisik dan Indera) Setiap anak lahirdengan membawa fisik yang suka bergerak aktif dan panca indera yang suka berinteraksi dengan bumi dan kehidupan |
Pola Hidup Sehat dan NAtural | Merawat dan menguatkan pola jasmani melalui
Pola Makan Yang baik Pola Tidur yang Baik Pola Kebersihan yang baik |
Fitrah Individualitas dan Sosialitas. Setiap manusia dilahirkan sebagai individu sekaligus sebagai maklhuk sosial. Sosialitas akan tumbuh baik sejak usia 7 tahun, jika individualitas tumbuh utuh sebelum usia 7 tahun. Di bawah 7 tahun anak belum memiliki tanggung jawab |
Keseimbangan suplai maskulinitas/ leadership femininitas | Merawat dan menguatkan ego dengan memuaskan egosentris:
- Memberi supply ego dari ayah - Memberi ruang untuk memiliki dan memilih - Tidak memaksa untuk memgalah atau menyerahkan kepemilikanya |
Fitrah Seksualitas dan Cinta.
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan perempuan atau laki laki, tidak ada yang lainnya. Fitrah kelelakian akan berkembang menjadi fitrah keayahan, sedangkan fitrah peremuan akan berkembang menajdi fitrah keibuan. |
Attachment dan Ideal Figure | Lebih didekatkan dan banyak berinteraksi dengan IBU |
Fitrah Estetika dan Bahasa.
Setiap anak memiliki sense of aesthetics rasa keindahan dan menyukai keindahan serta keharmonisan, dsb. Setiap anak juga diberi kemampuan berbahasa sebagai alat ekspresi kemudian diaktualisasi oleh bahasa ibu oleh kedua orangtuanya. |
Kebebasan Berekspesi dan Berapresiasi | Mengenalkan dan belajar BAHASA IBU dengan sempurna |
Selanjutnya adalah menggali kekutan potensi diri sendiri, suami dan membaca kehendakNya mengapa dilahirkan di tengah keluarga anda saat ini dengan bekal potensi yang anda miliki. Hmm... jujur masih harus belajar menemui potensi diri di di tengah keluarga kecil saya ini yang baru terlampaui sekitar dua tahun. Terus menyelami apa sebenanya maksud Allah mempertemukan saya dengan suami saya, kami memiliki latar belakang yang berbeda dari latar belakang budaya yaitu saya Jawa dan suami saya Sunda. Saya orang yang terbiasa berbicara di depan umum dan suami saya justru lebih pandai berbicara secara personal. Saya suka menulis suami saya lebih suka menggambar. Kami berdua memiliki komitmen bahwa pendidikan anak anak kami adalah tanggung jawab kami berdua yang harus diemban utama oleh kami berdua. Padahal kami berdua lahir dari keluarga pendidik, orangtua kami adalah pendidik, tentu saja hal ini mungkin mempengaruhi kami pada saat nantinya mendidik anak anak kami, dan kami harus mengurai innerchild kami agar kami bisa mendampingi dan menumbuhkan fitrah anak anak kami dengan sempurna
Menangkap maksud Allah mengapa dihadirkan dilingkungan ini?.... hmm, lagi dan lagi, harus bertanya pada diri dan merenung. Tinggal di komplek sepertin ini justru saya kepingin memiliki usaha dan bisnis pribadi, karena lingkungan perumahan saya bukan perumahan dimana sangat mudah untuk bertetangga dan bertamu, banyak orangtua yang sangat sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing sehingga saya berkeinginan sekali membuka usaha kuliner atau katering. . Saya juga ingin membuka usaha dibidang fashion, dengan membuat baju baju bayi dan sebagainya dulu saya pernah berkeinginan bekerjasaama dengan para penjahit di desa saya untuk membuat baju bayi dan anak anak kemudian kami pasarkan, aplagi suami pernah menjalani bisnis serupa,saya berharap kami dapat membantu orang lain juga dengan membuka usaha ini. Semoga Allah memudahkan.
Selain itu saya juga melihat di lingkungan tempat tinggal saya belom ada posyandu. Selama ini hanyaaada satu posyandu dan itu jauh sekali serta ikut tetangga desa. Hehe.... Saya sebagai seorang ahli kesehatan masyarakat yang dahulu sering menjadi promotor kesehatan dan juga sering dimintai tolng membantu para kader di tempat tinggal saya maupun dulunya ketika saya masih bekerja, ingin sekali mengadakan posyandu. Apalagi di blok tempat tinggal saya ada banyak anak anak bayi dan balita. Meskipun banyak dari para orangtua untuk kepentingan imunisasi dan sebagainya memilih pergi ke klinik di depan komplek, tapi saya yakin dengan adanya posyandu akan sangat membantu sekali untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
Demikian NHW kali ini yang berasa mantaap.... masyaallah... terimakasih...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar